Internasional

Ekonomi Q3 Terkontraksi 2,1%, Jepang di Ambang Resesi

luc, CNBC Indonesia
15 November 2023 10:10
FILE PHOTO: A Japanese flag flutters atop the Bank of Japan building in Tokyo, Japan, September 21, 2016.  REUTERS/Toru Hanai/File Photo
Foto: REUTERS/Toru Hanai/File Photo

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonomi Jepang terkontraksi 2,1% pada kuartal III-2023, menghentikan ekspansi konsumsi dan ekspor selama dua kuartal berturut-turut. Hal ini akan mempersulit upaya bank sentral untuk secara bertahap menghapuskan stimulus moneter besar-besaran di tengah meningkatnya inflasi.

Data tersebut menunjukkan tingginya inflasi berdampak buruk pada pengeluaran rumah tangga, dan menambah penderitaan bagi produsen karena melambatnya permintaan global termasuk di China.

"Mengingat tidak adanya mesin pertumbuhan, saya tidak terkejut jika perekonomian Jepang kembali mengalami kontraksi pada kuartal ini. Risiko Jepang jatuh ke dalam resesi tidak dapat dikesampingkan," kata Takeshi Minami, kepala ekonom di Norinchukin Research Institute, dikutip Reuters, Rabu (15/11/2023).

"Pertumbuhan yang lemah dan momok perlambatan inflasi dapat menunda keluarnya bank sentral dari suku bunga negatif," katanya.

Produk domestik bruto (PDB) di negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia mengalami kontraksi sebesar 2,1% pada kuartal ketiga. Kontraksi itu jauh lebih besar dari perkiraan median pasar yang memperkirakan penurunan tahunan sebesar 0,6%.

Hasil ini berbalik dari ekspansi sebesar 4,5% pada kuartal sebelumnya.

Angka yang lemah ini mencerminkan lesunya konsumsi dan belanja modal, sehingga memupus harapan para pengambil kebijakan akan pulihnya aktivitas domestik pascapandemi untuk mengimbangi melemahnya permintaan eksternal dari China dan negara lain.

Konsumsi yang stagnan pada bulan Juli-September setelah turun 0,9% pada kuartal sebelumnya, jauh di bawah perkiraan median ekonom yang memperkirakan pertumbuhan sebesar 0,2%.

Belanja modal turun 0,6% pada kuartal ketiga setelah turun 1,0% pada April-Juni, mengacaukan perkiraan pasar yang memperkirakan kenaikan 0,3% dan menimbulkan keraguan terhadap pandangan bank sentral bahwa investasi korporasi yang kuat akan mendukung pertumbuhan.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Lewat, Ekonomi Jepang Meroket 6% pada Kuartal II-2023

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular