Tiba-Tiba Muncul Simbol Misterius di Rumus Baru UMP

Wiji Nur Hayat, CNBC Indonesia

14 November 2023 13:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Kalangan Serikat Pekerja mengaku bingung dengan rumus baru Upah Minimum yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 51 Tahun 2023. Salah satu yang dikritisi adalah adanya Indeks Tertentu (disimbolkan dalam bentuk α). Indeks tertentu berada dalam rentang nilai 0,10 sampai dengan 0,30.

"Sesungguhnya koefisien ini membuat bingung," ungkap Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK Indonesia) Mirah Sumirat kepada CNBC Indonesia, Selasa (14/11/2023).

Baca:

Pakai Rumus Baru Pemerintah, UMP 2024 Cuma Naik di Bawah 5%

Menurut Mirah, adanya Indeks Tertentu/α cukup rumit dan menjatuhkan nilai upah minimum. Dia pun tak tahu menahu dari mana asalnya simbol tersebut. Apalagi rentan nilai yang menjadi unsur pengali hanya 0,10 sampai dengan 0,30. Sehingga kalau dihitung-hitung pakai simulasi, UMP 2024 cuma naik di bawah 5%.

"Jadi UMP di bawah 5%, jadi indeks nilai itu membatasi upah buruh. Jadi dipastikan angka yang akan dikeluarkan di bawah 5% atau 7%. Sesungguhnya indeks koefisien ini membuat bingung," tuturnya.

Foto: detik.com
rupiah detik

Hal ini berbeda dengan rumus perhitungan upah minimum sebelumnya yang ada di PP 36 Tahun 2021. Di dalam aturan tersebut, upah minimum dihitung berdasarkan penambahan inflasi dan pertumbuhan ekonomi, tanpa adanya Indeks Tertentu atau α.

Sementara itu, buruh tetap menginginkan angka UMP 2024 naik sebesar 15%. Perhitungannya adalah dengan menggabungkan inflasi dan pertumbuhan ekonomi pada tahun ini serta tahun depan dengan survei komponen Kebutuhan Hidup Layak (KHL).

"Angka 15% ini angka kompromi, angka realistis 25%. Kehidupan buruh (dengan perhitungan UMP menggunakan rumus baru) makin minus. Padahal seluruh kebutuhan pangan makin tinggi dan tidak terkendali. PNS dan TNI naik sampai 8% masa buruh gak naik. Buruh itu kontribusinya 80% untuk pertumbuhan ekonomi bangsa lho," jelas Mirah.