
Wow! PLTS Terbesar ASEAN di RI Ini Bisa Melistriki 50.000 RT

Purwakarta, CNBC Indonesia - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung Cirata, Purwakarta yang diklaim sebagai PLTS terapaung terbesar di Kawasan Asia Tenggara (ASEAN) dan Nomor 3 Dunia.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan PLTS tersebut mampu untuk melistriki sebanyak 50 ribu rumah tangga. PLTS tersebut saat ini memiliki kapasitas 192 Mega Watt Peak (MWp) yang mana tenaga kerja dan UMKM lokal pun ikut menjadi bagian dari pembangunan proyek ini.
"PLTS Apung Cirata sebesar 192 mw mampu melistriki 50 ribu rumah tangga dengan energi bersih. Ini adalah arahan presiden RI dan dilaksanakan Menteri ESDM," jelas Darmawan di sela acara peresmian PLTS Apung Cirata, Purwakarta, Kamis (9/11/2023).
Adapun, Darmawan menyebutkan proyek kerja sama antara PLN melalui PLN Nusantara Power dan perusahaan asal Arab yakni Masdar memiliki porsi kepemilikan PLN sebesar 51% dan Masdar sebesar 49%. "Maka ini adalah kerja sama internasional dalam rangka berkontribusi mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengurangi perubahan iklim," tambahnya.
Selain itu, dia mengatakan bahwa produksi listrik sebesar 192 MWp tersebut akan disalurkan ke gardu milik PLN yang bisa masuk ke dalam transmisi listrik Jawa-Bali.
"Kemudian kami sambungkan di gardu induk kami yang kami naikkan jadi 150 ribu volt atau KV dan masuk ke transmisi Jawa-Bali. Artinya ini dikonsumsi rumah tangga maupun industri," tandasnya.
Dari informasi yang diterima, PLTS ini memiliki luas 200 hektare, yang dibangun di atas Waduk Cirata yang berlokasi di tiga Kabupaten Jawa Barat, yakni Purwakarta, Cianjur, dan Bandung Barat. Pembangunan proyek ini sudah berjalan kurang-lebih selama tiga tahun.
Adapun, PLTS tersebut akan memberikan kontribusi terhadap target netral emisi karbon atau Net Zero Emission (NZE) sebesar 245 GWh/Tahun Energi Hijau dan 214.000 Ton reduksi CO2/Tahun.
Selain itu, PLTS terapung yang akan menjadi yang terbesar se ASEAN tersebut memiliki tarif kompetitif US$ 5,8 cent/kWh. Dalam pembangunannya melibatkan komunitas lokal sebanyak kurang lebih 1.400 pekerja dari komunitas lokal sekitar proyek dan UMKM.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hari Ini Jokowi Bakal Resmikan PLTS Apung Terbesar di ASEAN