
Thailand Mau Pangkas Subsidi Mobil Listrik, RI Perlu Tiru?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Thailand berencana memangkas subsidi kendaraan listrik untuk tahun depan dan berlaku hingga 2027. Namun, Pengamat Otomotif Yannes Martinus Pasaribu menilai langkah Thailand tersebut belum tentu sesuai dengan Indonesia yang tengah aktif memberikan sejumlah subsidi kendaraan listrik khususnya di Battery Electric Vehicle (BEV)
"Pertimbangan untuk menyesuaikan subsidi kendaraan listrik di Indonesia memerlukan analisis yang mendalam mengingat ekosistem mobil listrik di negara ini masih dalam tahap pengembangan. Meski Thailand memangkas subsidi, langkah ini bisa jadi tidak sepenuhnya sesuai untuk Indonesia yang masih berupaya membangun fondasi yang kokoh bagi industri BEV," katanya kepada CNBC Indonesia, Rabu (8/11/2023).
Karena itu, Yannes menilai keputusan untuk menaikkan atau menurunkan subsidi harus ditinjau dengan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kesiapan infrastruktur, tingkat penerimaan konsumen, serta kemampuan industri lokal untuk bersaing.
"Indonesia mungkin harus mempertahankan atau bahkan meningkatkan subsidi untuk sementara waktu untuk memicu pertumbuhan industri ini. Hal ini dapat mempercepat pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan, seperti stasiun pengisian listrik, dan membantu konsumen dalam transisi dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik," ujar Akademisi Institut Teknologi Bandung tersebut.
Indonesia justru bisa mengambil kesempatan dari langkah Thailand yang menurunkan subsidi kendaraan listrik. Bisa jadi Indonesia semakin kompetitif dalam persaingan kendaraan listrik dengan cara menaikkan subsidinya.
"Peningkatan subsidi juga bisa menjadi strategi jangka pendek untuk menarik investasi asing dan memanfaatkan peluang investasi baru yang dapat muncul akibat pengurangan subsidi di Thailand, memungkinkan Indonesia untuk memposisikan diri sebagai pemimpin pasar kendaraan listrik di kawasan ASEAN," sebut Yannes.
Sebagai informasi, Thailand pada hari Rabu (1/11/2023) mengumumkan pemangkasan paket subsidi untuk industri kendaraan listrik. Kebijakan itu diputuskan di saat industri tersebut sedang berkembang pesat di Thailand.
saat ini hingga 31 Desember, Thailand memberi subsidi antara 70 ribu-150 ribu baht per mobil listrik. Namun tahun depan besarannya menjadi paling rendah 50 ribu baht dan maksimal sebesar 100 ribu baht atau US$2.760 per mobil listrik baru (Rp44 juta).
Sekretaris Jenderal Dewan Investasi Thailand Narit Therdsteerasukdi sudah menyetujui skema baru yang dinamai EV3.5 ini.
"Langkah EV3.5 menekankan keinginan pemerintah Thailand untuk terus mendukung industri kendaraan listrik dan mendorong Thailand sebagai pusat kendaraan listrik regional untuk menarik investor," kata Narit mengutip Reuters.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Thailand Boleh Gercep Soal EV, Tapi Tetap Bergantung ke RI
