Sarasehan 100 Ekonom

Anies Blak-blakan Soal Penyatuan Ditjen Pajak & Bea Cukai

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
08 November 2023 10:44
Bakal calon presiden Anies Baswedan dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia yang diselenggarakan oleh CNBC Indonesia dan INDEF di Menara Bank Mega, Jakarta, Rabu (8/11/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Bakal calon presiden Anies Baswedan dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia yang diselenggarakan oleh CNBC Indonesia dan INDEF di Menara Bank Mega, Jakarta, Rabu (8/11/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Calon presiden Anies Baswedan kembali mengemukakan gagasannya untuk menyatukan dua direktorat jenderal di bawah Kementerian Keuangan, yakni pajak dan bea cukai, menjadi Badan Penerimaan Negara.

Menurut Anies, badan ini nantinya akan mengkoordinasi dalam mengelola penerimaan negara. Namun, dia melihat penyatuan dua direktorat ini memerlukan waktu dan harus dijalankan dengan mulus.

"Hari ini dikoordinasi dua dirjen (pajak dan bea cukai). Tapi yang namanya pembuatan institusi itu tidak seperti proklamasi dalam tempo yang singkat, tapi harus smooth," tegas Anies dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, Rabu (8/11/2023).

Sebagai catatan, pasangan Prabowo-Gibran juga memasukkan agenda pembentukan badan itu dalam 8 program keduanya. Mereka menilai gagasan ini dapat menjadi cara cepat untuk meningkatkan rasio penerimaan negara.

Namun, rencana ini dinilai kurang tepat. Ekonom dari Universitas Diponegoro Wahyu Widodo mengungkapkan rencana pembentukan badan baru untuk mendorong penerimaan negara sama saja seperti membuka ruang kembali inefisiensi organisasi birokrasi di pemerintahan. Sebab, bebang anggaran akan bertambah dengan adanya pengoperasian lembaga baru di bawah presiden.

"Ini secara institusi itu kelihatannya menarik ya ada di bentuk badan sendiri. Tapi jangan lupa kita punya pengalaman yang tidak baik dengan banyaknya badan, karena ada kultur organisasi yang tidak efisien, siapapun pemerintahannya," ucap Wahyu kepada CNBC Indonesia beberapa waktu lalu.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anies ke Pengusaha RI: Jangan Jago Kandang, Tapi Jago Tandang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular