
Pengumuman! Warteg Siap-Siap Naikkan Harga Makanan

Jakarta, CNBC Indonesia - Naiknya sejumlah harga kebutuhan pokok hingga komoditas pangan seperti beras dan sayuran telah membuat para pelaku usaha warung tegal alias warteg memutar otak, agar usahanya tidak merugi efek dari melonjaknya harga sejumlah komoditas tersebut.
Ketua Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni mengatakan, kenaikan harga pada sayuran bisa menjadi tantangan bagi usaha warteg, karena sayuran seringkali merupakan bahan makanan utama dalam hidangan sehari-hari yang mereka sajikan.
Untuk itu, Mukroni menyampaikan ada peluang untuk menaikkan harga makanan di warteg. Pengusaha warteg juga diminta untuk memantau pasar dan harga secara berkala untuk bisa mengetahui tren harga.
Dia bilang apabila harus menaikkan harga, maka komunikasikan dengan pelanggan. Jika memang diperlukan penyesuaian harga makanan akibat dari kenaikan harga sayuran, komunikasikan hal ini dengan pelanggan secara jujur. Kemudian berikan alasan yang masuk akal dan pastikan pelanggan merasa dihargai.
"Jika harga sayuran naik secara signifikan, perlu ada pertimbangan untuk menyesuaikan harga menu secara berkala. Ini bisa membantu para pelaku usaha warteg menjaga keseimbangan antara biaya produksi dan harga yang dapat diterima oleh pelanggan," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (7/11/2023).
Dia juga memberikan beberapa tips-nya agar para pelaku usaha warteg dapat mengantisipasi dan tetap bisa meraup untung di tengah lonjakan harga seperti saat ini. Pertama, katanya, dengan melakukan diversifikasi menu.
"Pertimbangkan untuk memiliki variasi menu yang tidak terlalu bergantung pada satu jenis sayuran tertentu. Dengan memiliki berbagai jenis hidangan, Anda dapat lebih fleksibel dalam menyesuaikan menu saat harga sayuran tertentu naik," kata Mukroni kepada CNBC Indonesia, Selasa (7/11/2023).
![]() Ilustrasi warteg di Jakarta (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) |
Selain itu pewarteg bisa membeli atau berbelanja bahan masakan dalam jumlah besar. "Cobalah untuk membeli sayuran dalam jumlah besar ketika harganya masih terjangkau. Anda bisa menyimpannya dengan baik untuk digunakan di masa depan," tutur dia.
Lalu melakukan kerja sama dengan petani lokal. Bekerja sama dengan petani lokal atau pedagang sayur setempat, menurutnya, dapat membantu para pelaku usaha warteg mendapatkan pasokan sayuran dengan harga yang lebih stabil dan mungkin lebih rendah. Setelah itu membuat persediaan darurat. Jika memungkinkan, para pelaku usaha warteg bisa menyimpan sayuran dalam jumlah besar untuk digunakan jika harga sedang naik tajam.
"Pastikan Anda memiliki fasilitas penyimpanan yang sesuai untuk menjaga kualitas sayuran," ujarnya.
Untuk menyusun rencana menu. Mukroni menyarankan agar para pelaku usaha warteg membuat rencana menu dengan perencanaan yang matang untuk beberapa minggu ke depan. Dengan merencanakan menu secara cermat, hal itu dapat menghindari ketergantungan pada sayuran yang harganya naik.
(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap-siap, Makan di Warteg Bakal Makin Mahal & Porsi Mini