Kondisi Lagi Susah, Pengusaha Warteg Berdoa Tak Kena Palak THR Ormas

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
24 March 2025 03:57
Warteg. (Dok. Detikcom/Adhyasta Dirgantara)
Foto: Warteg. (Dok. Detikcom/Adhyasta Dirgantara)

Jakarta, CNBC Indonesia - Para pengusaha warung tegal (warteg) berharap para organisasi masyarakat (ormas) tak meminta Tunjangan Hari Raya (THR) jelang Lebaran. Menurut Ketua Koordinator Warteg Nusantara Mukroni kondisi warteg kini tengah sulit.

"Inyaallah belum ada laporan dari warteg-warteg yang ngeluh tentang premanisme. Mungkin sudah tahu kondisi warteg-warteg lagi lesu karena daya beli turun," ungkap Mukroni kepada CNBC Indonesia, Minggu (23/3/2025).

Apabila nantinya ada ormas yang meminta THR, Mukroni bilang para pewarteg harus menolak dengan sopan.

"Kalaupun ada biasanya warteg-warteg menolak dengan sopan sehingga tidak menimbulkan gejolak," sebutnya.

Ilustrasi warteg di Jakarta (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)Foto: Ilustrasi warteg di Jakarta (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Ilustrasi warteg di Jakarta (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Para pengusaha kini tengah dipusingkan oleh ulah ormas yang meminta THR jelang Lebaran. Bukan cuma satu, tapi jumlah ormas yang meminta THR cukup banyak.

"Enggak cuma satu-dua. Banyak," kata Wakil Ketua Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jakarta, Nurjaman kepada CNBC Indonesia.

Ia pun menggambarkan bahwa perusahaan harus membagi dana yang dimiliki ke berbagai pihak, sehingga beban finansial semakin berat.

"Kan bukan cuma satu Ormasnya, kan banyak. Ini, ini, ini dan sebagainya. Apalagi di wilayah-wilayah tertentu. Itu kan dari sini dan dari sana, kita kan mesti membagi-bagi. Kuenya sedikit, dibagi-bagi jadi sedikit," jelasnya.


(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Hotel Bongkar Modus Aksi Preman Ormas, Ini Paling Marak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular