
7,86 Juta Orang RI Nganggur, Terbanyak Lulusan SMK & Gen Z

Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah pengangguran di Indonesia, berdasarkan survei angkatan kerja nasional (Sakernas) pada Agustus 2023, mencapai 7,86 juta dari total angkatan kerja mencapai 147,71 juta orang. Mayoritas didominasi oleh penduduk usia 15-24 tahun atau yang tergolong generasi Z (Gen Z).
Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, dengan jumlah pengangguran itu, maka tingkat pengangguran terbuka (TPT) per Agustus 2023 sebesar 5,32% turun dari level Agustus 2022 sebesar 5,86% karena memang jumlah pengangguran juga turun 560 ribu orang dari Agustus 2022.
"Terdapat 7,86 juta orang pengangguran atau setara tingkat pengangguran terbuka sebesar 5,32%. Angka ini tentunya lebih rendah 0,54% poin, jika kita bandingkan dengan Agustus 2022," kata Amalia saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (6/11/2023).
"Meskipun terus menurun, jumlah dan tingkat pengangguran ini masih relatif lebih tinggi dibandingkan sebelum Pandemi atau Agustus 2019 (5,32%)," tegasnya.
Dengan catatan TPT tersebut, maka dari 100 orang angkatan kerja, terdapat sekitar 5 orang penganggur. Parahnya, jumlah TPT penduduk kelompok umur muda, yakni 15-24 tahun merupakan TPT tertinggi, mencapai 19,40%, meskipun levelnya turun dari Agustus 2022 sebesar 20,63%.
TPT penduduk kelompok umur tua atau 60 tahun ke atas merupakan yang paling rendah, yaitu sebesar 1,28 persen. Jumlahnya pun turun dibanding level pada Agustus 2022 yang sebesar 2,85%. Sedangkan, umur 25-59 tahun TPT nya sebesar 3,07%, turun dari Agustus 2022 sebesar 3,36%.
Berdasarkan pendidikannya, TPT tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih merupakan yang paling tinggi dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lainnya, yaitu sebesar 9,31%. Sementara itu, TPT yang paling rendah adalah pendidikan SD ke bawah, yaitu sebesar 2,56%.
Sementara itu, berdasarkan jenis kelamin, TPT laki-laki sebesar 5,42%, lebih tinggi dibanding TPT perempuan yang sebesar 5,15%. TPT laki-laki dan perempuan memiliki pola yang sama dengan TPT nasional yaitu turun dibandingkan Agustus 2022, masing-masing sebesar 0,51% poin dan 0,60% poin.
"Pengangguran perempuan 5,15% atau turun 0,6% poin. Sejalan dengan peningkatan TPAK (Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja), penurunan pengangguran perempuan ini lebih besar dibanding laki-laki," ucap Amalia.
Apabila dilihat menurut daerah tempat tinggal, TPT perkotaan yang sebesar 6,40%, jauh lebih tinggi dibandingkan TPT di daerah pedesaan sebesar 3,88 persen. Dibandingkan Agustus 2022, TPT perkotaan mengalami penurunan sebesar 1,34% poin. Sementara itu, TPT perdesaan mengalami peningkatan sebesar 0,45% poin.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Masih Ada Jutaan Pengangguran di RI, Begini Solusi Jokowi