RI Berencana Bangun 'Nuklir', Ini Bahan Bakunya..

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
03 November 2023 12:50
In this Feb. 12, 2020, photo, the Unit 1 and 2 reactor buildings, damaged by the 2011 earthquake and tsunami, are seen at the Fukushima Dai-ichi nuclear power plant in Okuma, Fukushima Prefecture, Japan. Nine years ago, on March 11, 2011, a magnitude 9.0 quake and tsunami destroyed key cooling functions at the plant, causing a meltdown that leaked a massive amount of radiation and forcing some 160,000 residents to evacuate. About 40,000 of them still haven't returned. (AP Photo/Jae C. Hong)
Foto: Pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Dai-ichi. (AP Photo/Jae C. Hong)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dewan Energi Nasional (DEN) mengungkapkan bahwa nantinya Indonesia akan memanfaatkan salah satu komponen sumber energi berasal dari Thorium untuk mengembangkan energi nuklir di dalam negeri.

Hal itu seperti yang dikatakan oleh Sekretaris Jenderal DEN, Djoko Siswanto. Djoko mengatakan sumber energi Thorium tersebut sebagai permulaan akan diimpor ke Indonesia terlebih dahulu. Impor Thorium dilakukan lantaran Indonesia masih harus melakukan kajian lebih dalam untuk menemukan sumber daya Thorium.

"Untuk tahap awal impor (Thorium) dulu," jelas Djoko saat ditemui di Gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, dikutip Jumat (3/11/2023).

Setelah sumber Thorium tersedia dalam negeri, lanjut Djoko, maka langkah yang dilakukan selanjutnya adalah melakukan kajian untuk Indonesia bisa memproduksi Thorium sendiri.

Lebih lanjut, Djoko mengatakan kajian untuk memproduksi Thorium dalam negeri tersebut akan dilakukan oleh PT Timah Tbk (TINS). "Nanti PT Timah sudah melakukan uji coba untuk memproduksi Thorium," tambahnya.

Seperti diketahui, Indonesia juga semakin serius menggarap hasil tambang berjenis zirkonium dan thorium. Hal ini dibeberkan oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM.

Sebelumnya, Kepala Balai Besar Pengujian Mineral dan Batu Bara ESDM, Julian Ambassadeur Shiddiq mengungkapkan bahwa pihaknya sudah melakukan pilot plan atau produksi pra-komersial untuk tambang zirkonium dan thorium.

Julian mengatakan, pada tahun lalu, pihaknya sudah menindaklanjuti perjanjian yang diinisiasi oleh Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan PT Timah untuk mengekstraksi monasit, zirkonium, dan thorium.

Saat ini proses pilot plant sudah dilakukan dan diharapkan bisa selesai dalam kurun waktu tahun 2023. Pihaknya berencana di tahun depan (2024) proses produksi sudah bisa berjalan dengan menghitung seberapa besar nilai ekonomisnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dewan Energi Siapkan Surat Pembangunan 'Nuklir' ke Jokowi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular