UOB Tegaskan Komitmen Capai NZE Lebih Cepat di 2050

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
Rabu, 01/11/2023 16:15 WIB
Foto: Direktur Wholesale Banking UOB Indonesia, Harapman Kasan. (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - UOB Indonesia sukses menggelar UOB Gateway to ASEAN Conference 2023 yang mengusung tema ASEAN Forging Ahead. Pada konferensi tahunan tersebut, UOB berhasil mempertemukan para pemimpin bisnis, pemerintah dan mitra dagang, serta pakar dari berbagai bidang, untuk mengeksplorasi peluang pertumbuhan dan investasi bagi perusahaan yang melakukan bisnis di dalam ASEAN.

Direktur Wholesale Banking UOB Indonesia Harapman Kasan mengatakan dalam gelaran itu, pihaknya berkomitmen untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) perusahaan di 2050, lebih cepat 10 tahun dari target pemerintah Indonesia di 2060. Harapman menuturkan, target tersebut merupakan baseline yang diikuti dari UOB Singapura.

Untuk mencapai ini, perbankan, pengusaha, dan juga regulator, pemerintah dalam hal ini, harus bersinergi bersama-sama. Sebab, NZE menjadi proyek yang sangat besar dan membutuhkan peran keuangan yang besar.


"Kita bicara ini adalah triliunan dolar. Jadi saya pikir apa yang kita lakukan ini kita akan terus mensosialisasikan produk apa yang cocok untuk nasabah kita," ujar Harapman kepada CNBC Indonesia, Selasa (31/10/2023).

Menurutnya, salah satu capaian dalam target NZE yang bisa dilakukan yakni dengan terus mendorong ekosistem Electric Vehicle (EV) melalui hilirisasi bahan baku. Dengan adanya hilirisasi industri nikel yang diolah menjadi baterai EV, serta industri baja yang dimiliki tanah air sebagai komponen pendukung, Harapman yakin Indonesia memiliki peluang untuk bersaing dengan negara lain untuk memiliki ekosistem EV yang mumpuni, terutama dengan negara Thailand.

"Ini peluangnya akan sangat besar. Dan kita mungkin itu akan bisa menyaingi Thailand untuk terutama di EV car ini ke depannya," jelasnya.

Dua sektor tersebut, lanjut Harapman, akan terus didorong menjadi target pemerintah, sehingga baterai EV di Indonesia bisa menjadi dasar untuk produksi baterai di dunia. Dia berharap hal ini dapat terealisasi beberapa tahun mendatang.

Dengan sektor industri yang kuat, serta konsistensi policy dan juga dukungan pemerintah, Harapman yakin akan ada banyak investor-investor luar yang akan datang untuk berinvestasi di Indonesia. Hal tersebut juga akan membuat produk yang dihasilkan memiliki nilai tambah yang lebih dibandingkan jika hanya dengan menghasilkan bahan baku saja.

Pihaknya pun berkomitmen akan terus melakukan ide dan inovasi baru untuk membantu para nasabah dan investor. Hal ini dapat diwujudkan dengan transfer knowledge dan teknologi dari negara lain.

Harapman berharap setelah diselenggarakannya gelaran ini, Pemerintah ASEAN bisa berkoordinasi dengan lebih baik. Hal itu dapat membuat UOB memiliki policy yang baik pula untuk menjembatani sektor usaha di ASEAN.

"Jadi ini yang saya rasa event kita ini cukup positif. Terutama juga nanti tentunya untuk Indonesia yang sebagai salah satu negara yang terbesar di ASEAN," pungkas Harapman.

 


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: UOB Dukung Keberlanjutan Industri Sawit Lewat Green Financing