Warning! Jakarta Krisis Cabai Rawit Merah, Harga Meledak
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkapkan bahwa saat ini pasokan cabai rawit merah ke Pasar Induk Kramat Jati mengalami penurunan sekitar 6%, karena sumber panen di daerah sentra produksi mengalami penurunan.
Namun, menurut Bapanas, pasokan ke Pasar tersebut masih relatif normal di kisaran 30 ton per hari. Untuk menopang stabilitas pasokan dan harga cabai di Pasar Induk, Bapanas juga melakukan Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) dari daerah surplus ke daerah defisit.
Deputi 1 Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan NFA I Gusti Ketut Astawa mengatakan, pihaknya akan segera menambah pasokan ke Pasar Induk Kramat Jati melalui skema FDP dengan bersinergi dengan Kementerian Pertanian dan para gapoktan cabai di wilayah Jabar, Jateng, dan NTB.
"Kami sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti Kementan dan para gapoktan champion cabai untuk terus memasok ke pasar, hari ini akan segera dipasok 3 hingga 5,5 ton," ujar Ketut dalam keterangan tertulisnya, dikutip Rabu (1/11/2023).
Dari data Panel Harga Pangan Bapanas 30 Oktober 2023, harga rata-rata nasional cabai rawit merah (CRM) di tingkat produsen sebesar Rp50.310 per kg. Masih di atas harga acuan penjualan (HAP) sebesar Rp25.000 per kg - Rp31.500 per kg. Harga tertinggi di Sulawesi Utara Rp72.500 per kg dan terendah di Sulawesi Selatan Rp25.400 per kg.
Sedangkan di DKI Jakarta, harga rata-rata cabai rawit merah hari ini sudah menembus Rp77.460 per kg. Bahkan di Kepulauan Seribu, harga sudah mencapai Rp80.000 per kg.
Sementara itu, di tingkat konsumen harga rata-rata nasional CRM Rp51.872 per kg, masih berada di atas HAP sebesar Rp40.000 - Rp57.000 per kg. Harga tertinggi di Maluku Rp93.419 per kg dan terendah di NTT Rp43.000 per kg.
(wur)