Beras Kini Jadi Rebutan di Dunia, Orang Eropa Makin Doyan

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
31 October 2023 16:42
Ilustrasi Gandum (Photo by Avinash Kumar on Unsplash)
Foto: Ilustrasi Gandum (Photo by Avinash Kumar on Unsplash)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita mengungkapkan, ada fenomena baru muncul di masyarakat Eropa. Menurutnya, mulai ada peralihan makanan pokok warga Eropa, dari gandum menjadi nasi. Hal itu, kata dia, sudah berlangsung selama berbulan-bulan disebabkan adanya perang antara Rusia dan Ukraina.

"Karena kenaikan gandum dari negara perang Rusia-Ukraina, ini berpengaruh ke gandum di mana saat ini negara-negara Eropa yang biasanya makan gandum banyak yang beralih ke beras," kata Febby dalam Diskusi Forum Wartawan Pertanian, Selasa (31/10/2023).

Hal itu, lanjut dia, terlihat dari meningkatnya kebutuhan beras dunia. Febby menyebut stok beras global akhir tahun 2023 diproyeksikan sebesar 171 juta ton atau 1,4 juta ton di atas perkiraan sebelumnya yang sebesar 169-an juta ton. Meski demikian angkat tersebut 2 juta ton di bawah tahun lalu. 

"Terjadi kenaikan ekspor Thailand, Vietnam, Pakistan, Myanmar banyak ke negara Eropa," sebut Febby.

Sebelumnya stok beras global pada akhir tahun 2023 diprediksi menurun karena konsumsi beberapa negara yang mengalami kenaikan. Ditambah negara seperti India melakukan pengetatan ekspor beras ke negara lain.

"Dampak pemerintah India banned menjadikan harga beras dunia naik signifikan dan India sangat berperan penting. India berperan penting karena lebih dari 40% pasar ekspor dari India lalu," kata Febby.

Salah satu negara yang terpengaruh adalah Kanada. Di mana, para ahli mengatakan larangan tersebut mendorong beberapa warga untuk mulai melakukan panic buying. Ini dapat meningkatkan harga jenis beras yang tidak terkena larangan tersebut.

Manish Limbachiya, misalnya. Pemilik Namaste Indian Supermarket di Mississauga, Ontario, mengatakan dia perlu membatasi penjualan beberapa jenis beras untuk mencegah pembelian panik beberapa bulan lalu.

"Saya harus menjaga pelanggan saya juga, jadi saya hanya mengatakan kepada semua orang untuk mengambil satu tas untuk setiap keluarga sehingga saya dapat melindungi semua keluarga pelanggan," katanya kepada CTVNews.ca dalam sebuah wawancara dikutip Selasa (31/10/2023).


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pantas Harga Beras Mahal, Ini Dia Penyebabnya Menurut Jokowi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular