Road to CNBC Indonesia Awards

RI Tak Perlu Buru-Buru Suntik Mati PLTU, Ini Kunciannya

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
31 October 2023 16:20
A pile of coal is seen at a warehouse of the Trypillian thermal power plant, owned by Ukrainian state-run energy company Centrenergo, in Kiev region, Ukraine November 23, 2017. Picture taken November 23, 2017. REUTERS/Valentyn Ogirenko
Foto: REUTERS/Valentyn Ogirenko

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia saat ini tengah gencar untuk menjalankan program penghentian operasional sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) lebih cepat dari rencana awal alias pensiun dini. Ini dilakukan untuk mengurangi emisi karbon yang berasal dari sektor kelistrikan.

Namun demikian, program pensiun dini PLTU ini dinilai tidak perlu terburu-buru, karena sumber batu bara ada di dalam negeri, dan Indonesia bisa menggunakan teknologi dan skema baru untuk mengurangi penggunaan batu bara secara bertahap dan menekan emisi.

Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto mengungkapkan produksi batu bara RI saat ini berkisar di level 700 juta ton per tahun. Adapun dari jumlah tersebut sekitar 25% digunakan untuk kebutuhan dalam negeri. Dia menyebut, saat ini 60% dari penjualan batu bara untuk dalam negeri, dimanfaatkan untuk pembangkit listrik.

Dengan kondisi ini, menurutnya Indonesia punya kunci agar bisa tetap memanfaatkan batu bara untuk PLTU, namun dengan emisi yang lebih rendah. Caranya, lanjutnya, yaitu dengan penggunaan biomassa melalui teknologi co-firing.

Menurutnya, penerapan co-firing bisa mengurangi penggunaan batu bara secara bertahap.

"Nah bagaimana cara menguranginya secara bertahap kita kombinasi dengan biomass, biomassa, jadi dikenal dengan teknologi co-firing. Tanpa kita harus merubah struktur pembangkit listrik batu bara itu bisa sampai dengan 20% biomassa," jelas Djoko dalam Road to CNBC Indonesia Award 2023 Best Energy, Selasa (31/10/2023).

Djoko pun mengatakan, pemerintah menargetkan penggunaan campuran biomassa di 52 unit PLTU dalam beberapa tahun mendatang dapat terealisasi.

Setidaknya, berdasarkan catatannya, hingga saat ini PLN sudah menerapkan penggunaan biomassa melalui teknologi co-firing pada 31 PLTU di berbagai wilayah.

"Kita sudah 31 pembangkit dari target 52 pembangkit menggunakan biomassa. Selain itu juga menggunakan hidrogen dan amonia. Kita sedang uji coba co-firing batu bara hidrogen dan amonia," ujarnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Vietnam Bakal Ikut Jejak RI Suntik Mati PLTU 100 Mega Watt

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular