Internasional

Subsidi Dicabut, Panic Buying Ancam Malaysia

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
30 October 2023 16:30
PUTRAJAYA, MALAYSIA - OCTOBER 13: Detail view of Malaysian flag in Perdana Putra, the office complex of the Prime Minister of in Putrajaya in the background prior to the 26th Le Tour de Langkawi 2022, Stage 3 a 124.2km stage from Putrajaya to Genting Highlands 1649m / #PETRONASLTdL2020 / on October 13, 2022 in Putrajaya, Malaysia. (Photo by Tim de Waele/Getty Images)
Foto: Bendera Malaysia di Perdana Putra, kompleks kantor Perdana Menteri di Putrajaya (Photo by Tim de Waele/Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Malaysia kini terancam panic buying. Ini akibat pemerintah yang akan mengakhiri subsidi.

Namun ini bukan subsidi bahan bakar minyak (BBM) atau energi lain. Melainkan harga ayam.

Malaysia memang akan mengakhiri subsidi untuk ayam 1 November. Pemerintah berdalih keputusan untuk mencabut subsidi mempertimbangkan tren pasokan saat ini yang sudah mulai stabil.

"Sejalan dengan pendekatan penargetan ulang subsidi secara bertahap, pemerintah telah sepakat bahwa subsidi dan pengendalian harga hanya untuk ayam akan dihentikan sepenuhnya mulai 1 November," kata kata Menteri Pertanian dan Ketahanan Pangan Mohamad Sabu, sebagaimana diberitakan The Strait Times dan Malaysia Mail, Senin (30/10/2023).

"Alasan penghentian subsidi ayam dalam jumlah besar adalah untuk mengurangi kebocoran subsidi yang saat ini juga dinikmati oleh asing dan kelompok berpenghasilan tinggi," ujarnya dalam konferensi pers.

Ia meyakinkan bahwa kementerian akan memantau harga ayam untuk memastikan bahwa unggas akan dijual dengan harga yang wajar, bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan Dalam Negeri dan Biaya Hidup. Dia mengatakan langkah-langkah intervensi dilakukan jika terjadi lonjakan harga ayam setelah batas atas harga dicabut.

"Oleh karena itu, kementerian memperluas 'Jualan Rahmah' dan 'Madani Agro Sales' di seluruh negeri untuk memasok ayam dengan harga terjangkau," kata Pak Mohamad merujuk pada dua program pemerintah yang dicanangkan untuk meringankan dampak tingginya biaya hidup masyarakat.

Jualan Rahmah sendiri menawarkan lusinan bahan makanan, seperti telur dan minyak goreng, dengan harga lebih rendah dari harga pasar. Sedangkan Madani Agro Sales memungkinkan petani dan nelayan untuk menjual produk mereka langsung ke konsumen, untuk membantu mengatur harga sekaligus menambah pendapatan produsen.

Ia juga berpesan kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembelian panik (panic buy). Karena peningkatan permintaan dapat berdampak pada kenaikan harga.

"Kami akan standby, jika diperlukan, segera impor ayam," ujarnya.

Harga tertinggi ayam olahan standar di Malaysia adalah RM 9,40 (sekitar Rp 31.000 ) per kg. Pencabutan subsidi ini juga akan membawa harga ayam naik, hingga 45 sen.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Subsidi Dicabut, Warga Malaysia Serbu Ayam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular