
Dari Singapura, Luhut Titip Pesan Ini ke Para Capres RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memberikan pesan kepada para Calon Presiden (Capres) atau pemerintahan yang akan melanjutkan tongkat estafet selanjutnya. Pesan itu adalah untuk melanjutkan program-program yang telah digencarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama ini, salah satunya mengenai program hilirisasi.
Luhut menilai bahwa program hilirisasi sumber daya alam di dalam negeri tidak hanya terbatas pada nikel saja. Pasalnya, Indonesia masih mempunyai sumber daya alam lainnya seperti pemanfaatan rumput laut.
Ia mengakui bahwa program-program yang telah digenjot pemerintahan saat ini memang memerlukan penyempurnaan kembali. Namun, berpesan agar program ini tetap dilanjutkan dan tidak berhenti di sini.
"Tentu saja perlu penyempurnaan di sana sini, tapi itu satu program yang jangan dimulai dari nol lagi karena banyak tadi hilirisasi yang dilakukan baik dalam bidang misalnya rumput laut bukan hanya nikel saja loh ada rumput laut juga," kata Luhut dikutip dari akun instagram pribadinya, @luhut.pandjaitan Senin (30/10/2023).
Lebih lanjut, Luhut membeberkan saat ini studi yang dilakukan di Buleleng mengenai pemanfaatan budidaya rumput laut sudah cukup maju sekali. Adapun pemanfaatan rumput laut dapat digunakan untuk pembuatan pupuk organik dan lain-lain.
"Karena itu bisa jadi apa? bisa jadi pupuk organik bisa jadi minyak bisa degradable plastic bisa membantu mengurangi pencemaran laut dan sebagainya. Nah itu studi itu lagi disempurnakan gitu loh," kata Luhut.
Oleh sebab itu, ia berharap agar calon pemerintahan selanjutnya dapat melanjutkan program-program tersebut. Setidaknya, calon pemimpin selanjutnya dapat mencari orang-orang ahli di bidang tersebut.
"Untuk di parlemen kita perlu pemimpin yang punya karakter yang kuat yang berani mengatakan tidak dan berani mengatakan ya dengan alasan-alasan yang jelas karena kalau pemimpin tanpa karakter yang kuat itu nanti bisa diombang-ambingkan orang," katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga terus mendorong kebijakan peningkatan nilai tambah di dalam negeri melalui program hilirisasi. Pasalnya, selama ini Indonesia hanya mengekspor bahan mentah ke negara-negara maju.
Padahal, Indonesia diketahui mempunyai segudang potensi sumber daya alam yang cukup menjanjikan. Bukan hanya hasil tambang, negeri ini juga mempunyai hasil produksi sumber daya alam laut, pertanian hingga perkebunan yang melimpah.
Karena itu, ia berpesan kepada pemimpin selanjutnya untuk tidak takut melanjutkan kebijakan hilirisasi. Sekalipun kedepan terdapat potensi persoalan yang akan dihadapi bangsa ini. Misalnya seperti gugatan Uni Eropa terkait larangan ekspor bijih Nikel RI yang saat ini tengah dihadapi pemerintah.
"Saya akan titip kepada pemimpin berikutnya jangan takut digugat oleh negara manapun. Kalau digugat ya cari pengacara cari lawyer yang terbaik agar gugatan kita menang tapi tahun terakhir kalah. Kalah pun tidak boleh mundur, saya naik banding" ungkap Jokowi pada saat mengisi pidato politik Musyawarah Rakyat (Musra) Relawan Jokowi di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5/2023).
Menurut Jokowi, apabila kalangan pelaku industri belum siap menjalankan program hilirisasi secara mandiri, terdapat alternatif lain dengan menggandeng mitra terlebih dahulu dari luar. Dengan demikian, pendapatan negara melalui pajak ekspor dan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dapat melonjak.
"Itu yang paling penting bisa dapat pajak dari situ, negara bisa dapatkan pph, ppn dari ekspor bea ekspor dari pnbp bisa mendapatkan dari situ kalau mentah kita dapat apa," katanya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Luhut Geram Saat Bicara WTO, Sampai Keceplosan Bilang Ini..