Awas Kena Macet! Buruh Demo Lagi di Jakarta, Ini Lokasinya

Wiji Nur Hayat, CNBC Indonesia
27 October 2023 06:20
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI)  dan Partai Buruh menggelar aksi demo di Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, Senin (2/10/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI)  dan Partai Buruh menggelar aksi demo di Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, Senin (2/10/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kalangan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Partai Buruh kembali menggelar demo pada hari ini, Jumat (27/10/2023). Massa buruh berasal dari DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Adapun titik pusat demo buruh berada di 2 lokasi yaitu Kantor PBB dan Istana Merdeka.

"Aksi akan diawali di Kantor PBB Jakarta mulai pukul 10.00 WIB dan dilanjutkan ke Istana Merdeka pada hari Jumat, 27 Oktober 2023," ungkap Presiden KSPI sekaligus Partai Buruh Said Iqbal saat dikonfirmasi.

Khusus Kantor PBB, buruh menuntut agar PBB bisa menghentikan segera perang antara Hamas dan Israel. Perang keduanya menimbulkan korban jiwa yang jumlahnya ribuan.

Sementara itu, kegiatan inti dari demo buruh besok akan dimulai pada pukul 13.00 WIB di Istana Merdeka. Buruh menuntut kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 15% pada 2024.

Said Iqbal mengatakan pembahasan upah minimum 2024 masih belum menemui titik terang. Pasalnya, PP 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan serta Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2023 dinilai tidak berlaku.

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI)  dan Partai Buruh menggelar aksi demo di Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, Senin (2/10/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)Foto: Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI)  dan Partai Buruh menggelar aksi demo di Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, Senin (2/10/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI)  dan Partai Buruh menggelar aksi demo di Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, Senin (2/10/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Ada beberapa alasan mengapa buruh meminta kenaikan upah sebesar 15%. Salah satu alasannya adalah Indonesia sebagai kelompok negara menengah atas atau upper middle income country. Dengan pendapatan nasional bruto per kapita Indonesia di kisaran US$ 4.500 atau setara upah Rp 5,6 juta per bulan, Said Iqbal menyebut UMP DKI Jakarta harusnya sudah naik hingga Rp 700.000 per bulan.

"Negara berpenghasilan menengah di kelompok atas minimal penghasilannya US$ 4.500. Kalau dikalikan Rp 15.000, dibagi 12 bulan jadi Rp 5,6 juta per bulan. Jakarta sekarang Rp 4,9 juta. Untuk menuju Rp 5,6 juta, upper middle income country masih kurang Rp 700.000. Ya itu 15%. Jadi kita tidak mengada ada," ujarnya.

Said Iqbal juga menyoroti kenaikan upah PNS, TNI/Polri 8% dan pensiunan 12%. Buruh setuju dengan kenaikan ini. Namun yang ia tidak setuju, jika kenaikan buruh sebagai pembayar pajak lebih kecil jika dibandingkan dengan mereka yang dibayar melalui pajak. Karenanya, kenaikan upah buruh memang harus 15% atau harus lebih tinggi dari PNS.

Selain alasan di atas, alasan lain adalah hasil survei Litbang partai buruh dan KSPI, angka kebutuhan hidup layak ditemukan rata-rata kenaikan 12-15%.

"Survei harga daging, beras, dan lain-lain, 64 item, survei beberapa pasar kabupaten/kota, kenaikan 12-15%. Nyambung tuh dengan kenaikan pensiunan 12-15%," paparnya


(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas Kena Macet! Buruh Demo Lagi di Jakarta, Jangan Lewat Jalan Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular