Tertangkap Kamera! Mobil Jepang Ini Ternyata Buatan Karawang

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
26 October 2023 17:55
Tertangkap Kamera sebuah mobil Jepang berkeliaran di jalan raya.  (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)
Foto: Tertangkap Kamera sebuah mobil Jepang berkeliaran di jalan raya. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

Tokyo, CNBC Indonesia - Jepang ternyata masih mengimpor mobil dari Indonesia, meski memang dari pabrikan asalĀ  Jepang. Sebagai contoh, Jepang mengimpor mobil Toyota Town Ace hingga Mazda Bongo yang diproduksi di pabrik Astra Daihatsu Motor (ADM) yang berada di Karawang.

Penampakan mobil ini berkeliaran di kota Tokyo pun terlihat jelas. Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, mobil ini nampak di berbagai sudut kota Tokyo hingga Chiba. Daihatsu pun mengakui mobil-mobil tersebut merupakan miliknya.

"Mazda Bongo kita bikin di ADM. Dari total produksi ADM kapasitas 530 ribu, tahun lalu produksi 562 ribu, 30% kita ekspor ke 80 negara, diantaranya ke Jepang. Ekspor ini kita mulai 2007an," kata Marketing Director dan Corporate Planning and Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Sri Agung Handayani di Tokyo, Jepang, Kamis (26/10/23).

Tertangkap Kamera sebuah mobil Jepang berkeliaran di jalan raya.  (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)Foto: Tertangkap Kamera sebuah mobil Jepang berkeliaran di jalan raya. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)
Tertangkap Kamera sebuah mobil Jepang berkeliaran di jalan raya. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

Mulai 2020 silam, ADM mengekspor Gran Max dengan nama aslinya dan brand Daihatsu. Sebelumnya, Gran Max yang diekspor ke Jepang memakai logo Toyota dengan nama Town Ace. Secara spesifikasi Mazda Bongo serupa dengan Gran Max, yakni menggunakan mesin 1.500 cc

Sedangkan untuk menembus pasar ekspor Jepang juga tidak mudah karena ada berbagai perbedaan standar. Misalnya di Jepang memiliki standar keselamatan, sehingga produk Indonesia untuk bisa ekspor ke Jepang harus mengikuti standar negara tujuan. Namun, Daihatsu membuktikan hal itu bisa dilakukan.

"So far ga ada masalah selama produk yang dibuat setiap negara ketentuan beda-beda, misal engine, standar euro itu standardnya harus kita penuhi, emisi ada requirement saat order saat ada, produksi kita ikuti perubahan di masing-masing negara, selama ini gak ada masalah," kata Agung.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China & Korsel Minggir, Jepang Digdaya Jadi Raja Mobil di RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular