Sri Mulyani Sudah Cairkan Hampir Rp2.000 T, Buat Apa Saja?

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Rabu, 25/10/2023 15:24 WIB
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat memaparkan APBNKITA edisi Oktober 2023. (Tangkapan Layar Youtube Ministry of Finance Republic of Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Realisasi belanja negara hingga akhir September 2023 mampu tumbuh 2,8% (year on year/yoy) menjadi Rp1.967,9 triliun. Komponen terbesar berasal dari belanja pemerintah pusat yang mencapai Rp1.396,9 triliun.

"APBN telah belanja Rp1.967,9 triliun," ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers di Gedung Djuanda, Kemenkeu, Rabu (25/10/2023)


Foto: Manfaat langsung belanjan pemerintah kepada masyarakat. (Dok. Kemenkeu)
Manfaat langsung belanjan pemerintah kepada masyarakat. (Dok. Kemenkeu)

Secara lebih rinci, belanja pemerintah pusat meliputi belanja Kementerian Lembaga Rp669,6 triliun atau 66,9% dari pagu. Beberapa program dari belanja tersebut adalah pelaksanaan pemilu, pembangunan ibu kota negara (IKN) dan percepatan penyelesaian infrastruktur prioritas serta penyaluran berbagai bantuan sosial.

Belanja non KL, realisasinya mencapai Rp 727,3 triliun atau 58,4% dari pagu. Penggunaannya ditujukan pada realisasi subsidi dan kompensasi bahan bakar minyak (BBM) dan listrik, program kartu pra kerja dan subsidi pupuk.

"Sebesar Rp803,5 triliun ini dinikmati langsung oleh masyarakat kita," ujarnya.

Foto: Manfaat langsung belanjan pemerintah kepada masyarakat. (Dok. Kemenkeu)
Manfaat langsung belanjan pemerintah kepada masyarakat. (Dok. Kemenkeu)

Pemerintah juga telah merealisasikan transfer ke daerah sebesar Rp571 triliun atau 70,1% dari pagu. Belanja tersebut meliputi dana alokasi umum (DAU), otsus dan daerah istimewa.


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: APBN Mei 2025 Defisit Rp 21T, Menkeu Klaim Masih Kecil