
AS Tiba-Tiba Sebut RI & Puja-Puji Jokowi, Kenapa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menghargai capaian hubungan dagang dan ekonomi antara negara itu dengan Indonesia. Hal ini disampaikan Duta Besar (Dubes) AS untuk Indonesia, Sung Kim, Selasa (24/10/2023).
Dalam pidatonya di forum KTT Investasi AS-Indonesia, Sung menyebutkan selama kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), iklim perdagangan dan investasi keduanya berlangsung dengan baik. Ini juga didorong oleh Undang-undang (UU) cipta kerja yang disahkan pemerintah.
"Dan selama tiga tahun saya menjabat sebagai Duta Besar AS di sini, kami telah menyaksikan peningkatan hampir 50% dalam perdagangan dua arah. Dengan AS menjadi investor terbesar keempat di Indonesia. AS kini menjadi pasar ekspor terbesar kedua," ujar diplomat Washington itu.
"Indikator-indikator ini menunjukkan kemitraan ekonomi yang semakin mendalam dan di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, Indonesia telah melakukan reformasi penting melalui undang-undang penciptaan lapangan kerja dan undang-undang kesehatan," tambahnya.
Sung juga mengungkapkan apresiasi Washington terhadap kepemimpinan Indonesia di G20 tahun lalu dan presidensi ASEAN pada tahun ini. Pasalnya, di masa itu, muncul terobosan Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF).
"Faktanya, beberapa inisiatif hematit kami yang paling banyak diluncurkan pada periode yang menarik ini, yaitu Kerangka Ekonomi Indo Pasifik (IPEF) dan Kemitraan Transisi Energi yang Berkeadilan (JETP), yang memiliki potensi untuk benar-benar mengubah lanskap ekonomi dan lingkungan hidup di Indonesia dan sekitarnya," tambahnya.
"Kawasan Indo Pasifik diproyeksikan menjadi kontributor terbesar terhadap pertumbuhan global selama 30 tahun ke depan. Oleh karena itu, IPEF merupakan mitra dan lingkungan perdagangan dan investasi yang visioner dan lebih kuat yang akan memacu pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja dan inovasi di kawasan yang menarik ini," jelasnya lagi.
Lebih lanjut, ia pun mengungkapkan bahwa Indonesia telah melakukan reformasi regulasi yang mendorong pertumbuhan ekonomi. Ia menjelaskan langkah-langkah ini tidak hanya akan menarik keahlian dan sumber daya sektor swasta dari AS, namun juga mendorong pertumbuhan hijau dan berkelanjutan.
"AS, pemerintah kami, perusahaan kami dan rakyat kami, dan siap memperluas persahabatan dan kemitraan kami dengan Indonesia. Kami bersyukur telah bermitra dengan Indonesia selama 75 tahun terakhir," tutupnya.
"Kami menantikan kerja sama yang berkelanjutan untuk menciptakan lingkungan yang memaksimalkan potensi sumber daya manusia dan bisnis kami untuk mencapai kesuksesan yang lebih besar," katanya.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Derita China Belum Berakhir, AS Siapkan 'Bom' Ekonomi Baru
