
RI Jadi Bikin Bursa Nikel Sendiri? Pemerintah Buka Suara

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) buka suara perihal rencana pembentukan bursa nikel sendiri dalam negeri. Pemerintah mengungkapkan sampai saat ini belum ada kabar terbaru dari pembentukan bursa tersebut.
Staf Khusus Menteri ESDM bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara, Irwandy Arif menyebutkan, sampai saat ini baru ada permintaan untuk pembentukan bursa nikel dalam negeri, namun Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi mengatakan belum ada kajian lebih lanjut mengenai pembentukan bursa tersebut.
"Jadi kalau kita lihat sampai dengan saat ini ya, menurut Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, itu memang mengatakan bahwa baru mendapat permintaan untuk dibentuk bursa, dan belum ada kajian lebih lanjut," jelas Irwandy kepada CNBC Indonesia dalam program Mining Zone, dikutip Kamis (19/10/2023).
Walaupun begitu, Irwandy mengatakan pihaknya tetap berharap rencana pembentukan bursa nikel nantinya bisa memberikan peluang agar harga acuan nikel dunia berpatokan pada Indonesia.
"Namun, beberapa dari teman-teman asosiasi sedang melakukan proses ini. Tentunya diharapkan bahwa bursa nikel ini ke depannya memberikan peluang supaya harga acuan nikel dunia berpatokan pada bursa nikel Indonesia," tambahnya.
Selain itu, dia mengungkapkan hal itu senada dengan Indonesia yang merupakan negara terbesar sebagai produsen nikel dunia. "Jadi ini karena kita mempunyai cadangan terbesar, produksi terbesar di dunia," tutupnya.
Dewan Penasihat Prometindo, Arif S. Tiammar mengatakan pihaknya mendukung rencana Indonesia agar memiliki bursa nikel sendiri. Hal tersebut lantaran selama ini Indonesia berpatok pada harga yang ada di London Metal Exchange (LME) dan Shanghai Metal Exchange Market.
"Nah, kita ini sebagai salah satu pemain atau pembentukan bursa nikel, alangkah eloknya, kita juga bisa berdaulat di negeri sendiri dengan selera pendidikan yang namanya Indeks Nikel Indonesia, atau bursa nikel yang tadi dibilang," jelas Arif kepada CNBC Indonesia dalam pogram Mining Zone, dikutip Kamis (19/10/2023).
Selain itu dia mengatakan bahwa saat ini Indonesia sudah berhasil membentuk Indonesia Coal Index ang dikelola oleh PT Index Coal Indonesia. Dengan begitu dalam waktu dekat pihaknya berharap nikel di Indonesia bisa menyusul indeks batu bara tersebut dengan membentuk indek nikel Indonesia.
"Dalam waktu dekat mudah-mudahan juga akan mengalir ke arah ini ya, Indeks Nikel Indonesia, di mana kita menjadi produsen, kita menjadi pemain, bahkan harganya pun kita yang akan menentukan sebagai bangsa Indonesia," tambahnya.
Arif mengatakan pihaknya menyambut baik rencana pembentukan indeks nikel dalam negeri untuk mendukung Tanah Air menjadi pemain dari komoditas nikel dunia. "Saya kira ini adalah langkah yang betul-betul harus disambut baik di seluruh dunia," tandasnya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wacana RI Bikin Bursa Nikel Dapat Dukungan: RI Bisa Berdaulat