Pantas Cadangan Nikel RI Menipis, Konsumsinya Gak Kira-kira

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
19 October 2023 11:45
Trucks load raw nickel near Sorowako, Indonesia's Sulawesi island, January 8, 2014. REUTERS/Yusuf Ahmad
Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan bahwa konsumsi nikel di Indonesia semakin masif khususnya untuk jenis nikel kadar tinggi atau saprolite yang diproses dengan fasilitas pemurnian dan pemrosesan (smelter) nikel pirometalurgi.

Smelter jenis pirometalurgi nantinya akan mengkasilkan nikel jenis feronikel, nickel pig iron (NPI), dan nikel matte.

Ada pula smelter dengan proses hidrometalurgi yang menggunakan nikel kadar rendah atau limonite yang hasilnya berupa produk MHP (mixed hydroxide precipitate) dan nikel hidroksida (NiOh).

Lantas berapa konsumsi nikel di Indonesia per tahunnya?

Staf Khusus Menteri ESDM bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara, Irwandy Arif mengatakan bahwa untuk jenis saprolite di Indonesia konsumsinya mencapai 210 juta ton per tahun. Sedangkan untuk jenis limonite konsumsinya mencapai 23,5 juta ton per tahun.

"Nah konsumsi biji nikelnya untuk pirometalurgi yang memakan biji nikel dengan kadar tinggi, yaitu saprolite, adalah sebesar 210 juta ton per tahun. Dan untuk hidrometalurgi ke arah baterai, memerlukan bijih nikel kadar rendah, yaitu limonite, sebesar 23,5 juta ton per tahun," terangnya kepada CNBC Indonesia dalam program Mining Zone, dikutip Kamis (19/10/2023).

Dia mengatakan untuk nikel melalui proses pirometalurgi di Indonesia atau yang memproses nikel kadar tinggi terdapat sebanyak 44 smelter sedangkan untuk nikel yang melalui proses hidrometalurgi yang memproses nikel kadar rendah sebanyak 3 smelter.

Adapun, Irwandy menybutkan saat ini masih terdapat smelter nikel dalam tahap konstruksi. Dia menyebutkan untuk proses pirometalurgi terdapat sebanyak 25 smelter tengah dibangun dan smelter nikel melalui proses hidrometalurgi terdapat 6 smelter yang tengah dikonstruksikan.

"Ada yang sedang dalam tahap konstruksi sebesar 25 smelter dengan konsumsi bijih 78 juta ton per tahun. Dan ke arah proses baterai hidrometalurgi ada 6 smelter yang sedang konstruksi dengan kebutuhan biji 34 juta ton Per tahun," tambahnya.

Tidak berhenti di situ, Irwandy mengatakan pembangunan smelter nikel kelas dua jenis pirometalurgi semakin masif dengan adanya rencana pembangunan baru smelter sebanyak 28 smelter dan untuk smelter dengan proses hidrometalurgi sedang dalam tahap perencanaan sebanyak 10 smelter.

"Kebutuhan masing-masing 130 juta ton per tahun (pirometalurgi) dan 54 juta ton per tahun (hidrometalurgi)," pungkasnya.

Dengan begitu, Irwandy mengatakan jika ditotal semua smelter baik yang sudah beroperasi, masa konstruksi, dan perencanaan, maka smelter dengan proses pirometalurgi di Indonensia akan mencapai 97 smelter, dan untuk jenis smelter hidrometalurgi sebanyak 19 smelter.

"Total smelter yang ada sampai dengan saat ini, belum lagi yang terbaru, itu ada 116 smelter," tandasnya.

Seperti diketahui, bila menilik data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 2020 dalam booklet bertajuk "Peluang Investasi Nikel Indonesia", Indonesia disebut memiliki cadangan nikel sebesar 72 juta ton Ni (nikel). Jumlah ini merupakan 52% dari total cadangan nikel dunia yang mencapai 139.419.000 ton Ni.

Data tersebut merupakan hasil olahan data dari USGS Januari 2020 dan Badan Geologi 2019.

Sementara untuk bijih nikel, berdasarkan data Kementerian ESDM tahun 2020, total sumber daya bijih nikel mencapai 8,26 miliar ton dengan kadar 1%-2,5%, di mana kadar kurang dari 1,7% sebesar 4,33 miliar ton, dan kadar lebih dari 1,7% sebesar 3,93 miliar ton.

Adapun cadangan bijih nikel mencapai 3,65 miliar ton untuk kadar 1%-2,5%, di mana cadangan bijih nikel dengan kadar kurang dari 1,7% sebanyak 1,89 miliar ton dan bijih nikel dengan kadar di atas 1,7% sebesar 1,76 miliar ton.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ahli UGM Sebut Kerugian Tambang Raja Ampat Lampaui Kasus Timah

Next Article Alert! Cadangan Nikel RI Cuma Tahan 6 Tahun, Ini Faktanya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular