Muncul Isu Impor, Tanda-tanda Cadangan Nikel RI Sekarat?

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
19 October 2023 13:45
FILE PHOTO: A worker holds iron ore at the Krakatau Bandar Samudra port, a subsidiary of PT Krakatau Steel Tbk in Cilegon, Indonesia's Banten province February 21, 2013. REUTERS/Beawiharta/File Photo
Foto: Bijih Besi (REUTERS/Beawiharta)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) angkat suara perihal isu impor bijih nikel ke Indonesia dari negara Filipina. Padahal Indonesia sendiri merupakan negara yang produksi nikel terbesar di dunia.

Staf Khusus Menteri ESDM bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara, Irwandy Arif mengatakan bahwa Indonesia memiliki sumber daya bijih nikel sebesar 17 miliar ton dan cadangan bijih nikel mencapai 5,2 miliar ton.

Dengan sumber daya dan cadangan yang dimiliki, Indonesia terhitung hanya bisa bertahan untuk cadangan nikel kadar tinggi atau saprolite 6-11 tahun. Sedangkan untuk nikel kadar rendah atau limonite masih bisa bertahan 25-112 tahun ke depan.

Sedangkan, Irwandy menilai, adanya isu perihal impor nikel ke Indonesia dikarenakan beberapa smelter atau fasilitas pemurnian dan pengolahan nikel dalam negeri belum sempat menambang cadangan nikel yang dekat dari smelter.

Sehingga smelter tersebut memilih untuk mengimpor bijih nikel dari Filipina. "Semua cadangan di kita yang secara ideal dikatakan 5,2 miliar (ton) itu tentunya tidak sekaligus bisa diupayakan untuk kemudian menghasilkan bijih nikel. Tentunya bertahap. Nah, di antara semua cadangan ini yang belum sempat ditambang di dekat smelter yang membutuhkan bijih nikel, tentunya smelter tersebut akan kekurangan," terang Irwandy kepada CNBC Indonesia dalam program Mining Zone, dikutip Kamis (19/10/2023).

Dia mengatakan Indonesia perlu menyeimbangkan antara kebutuhan dan pasokan bijih nikel agar tidak terjadi kekurangan pasokan.

"Nah ini juga sudah menjadi satu tanda bagaimana kehati-hatian kita di dalam membuat keseimbangan supply dan demand agar semua smelter-smelter yang sudah berdiri masih mempunyai suatu supply bijih yang cukup," tambahnya.

Adapun dia mendorong agar eksplorasi cadangan nikel terus dilakukan agar sumber daya yang terhitung bisa menjadi cadangan yang pasti membuat Indonesia bisa memperpanjang umur nikel.

"Di samping itu, masih banyak green field di Indonesia yang belum sama sekali dieksplorasi. Nah ini adalah potensi-potensi yang terbuka bagi mereka-mereka yang ingin melakukan penambangan nikel di Indonesia. Jadi sebenarnya umur tadi dan jumlah cadangan dan sumber daya akan bertambah kalau tingkat eksplorasi ini kita giatkan," ungkap Irwandy.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Belum Sekarat! Nikel RI Masih Tersimpan di Lahan 1,2 Juta Hektare

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular