Internasional

Biden Mau Tambah 'Jajan' Ukraina-Israel-Taiwan Rp 1.500 T

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Rabu, 18/10/2023 11:20 WIB
Foto: AFP/JIM WATSON

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden kemungkinan besar akan mempertimbangkan permintaan dana tambahan sekitar US$100 miliar atau setara Rp1.572 triliun untuk bantuan pertahanan untuk Israel, Ukraina, dan Taiwan.

Menurut berbagai sumber yang mengetahui permintaan tersebut, Biden diperkirakan akan meminta Kongres untuk meloloskan rancangan undang-undang belanja tambahan dalam beberapa hari ke depan.

Berita itu muncul ketika Biden bersiap berangkat ke Tel Aviv dan Amman untuk menunjukkan dukungannya kepada Israel dan juga untuk bertemu dengan para pemimpin Yordania dan Mesir mengenai krisis kemanusiaan di Gaza.


Para pemimpin Senat AS sebelumnya mengatakan pada Selasa (17/10/2023) bahwa mereka memperkirakan Biden akan mengirimi mereka permintaan bantuan miliaran dolar pada akhir pekan ini untuk Israel, Ukraina, dan Taiwan, serta untuk keamanan di perbatasan AS.

Dua sumber mengatakan permintaan itu untuk pendanaan setahun penuh, menjelaskan besarnya besaran dana tersebut. Sementara pejabat pemerintah telah mengerjakan permintaan tersebut selama berminggu-minggu.

Senator Ben Cardin, ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat dari Partai Demokrat, mengatakan dia belum melihat angka spesifik untuk permintaan tambahan tersebut, namun tidak terkejut jika jumlahnya mencapai US$100 miliar.

"Saya harap ini cukup untuk membantu kita melewati tahun 2024," kata Cardin kepada Reuters.

Dia mengatakan, menurutnya RUU tersebut memiliki peluang bagus untuk lolos ke Senat jika didukung oleh rekan-rekan Biden dari Partai Demokrat dan Partai Republik. "Saya pikir ini adalah upaya terbaik kami untuk menyelesaikannya," kata Cardin.

Namun, ada ketidakpastian mengenai nasib undang-undang di Kongres, yang berdasarkan undang-undang AS mengendalikan pengeluaran. Dewan Perwakilan Rakyat yang dipimpin Partai Republik tidak memiliki ketua dan tidak mampu mengesahkan undang-undang sejak Kevin McCarthy digulingkan pada 3 Oktober.

Sementara sumber di Kongres yang mengetahui permintaan tersebut mengatakan Israel telah meminta dana sebesar US$10 miliar (Rp157 triliun), sebagai respons terhadap serangan terhadap warganya oleh Hamas yang didukung Iran. Israel telah menerima US$3,8 miliar per tahun dari AS, berdasarkan perjanjian 10 tahun yang dimulai pada tahun 2016.

Kongres telah menyetujui bantuan keamanan, kemanusiaan, dan ekonomi senilai US$113 miliar ke Ukraina sejak pasukan Rusia masuk ke wilayahnya pada Februari 2022.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: AS Stop Kirim Senjata Ke Ukraina, Zelenskyy Ajak Diskusi