Ibu Kota Pindah ke IKN, Faisal Basri Bilang Whoosh Bisa Sepi

Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
Selasa, 17/10/2023 15:20 WIB
Foto: Presiden Jokowi meresmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang diberi nama Whoosh pada Senin (2/10/2023). (Dok. Setpres)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonom senior Faisal Basri memperkirakan operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung alias Whoosh akan semakin sulit meraih untung dengan adanya rencana pindah ibu kota ke Ibu Kota Nusantara.

Dengan perpindahan ibu kota, kata dia, maka tidak ada lagi pegawai negeri sipil (PNS) yang berkontribusi menambah jumlah penumpang kereta itu.

"Jadi PNS yang tugas Jakarta-Bandung wajib naik kereta, setelah ibu kota pindah enggak ada lagi," kata Faisal dalam diskusi di Universitas Paramadina, Jakarta, Selasa (17/10/2023).


Faisal berkata PNS dan pegawai pemerintah lainnya biasanya diwajibkan untuk menggunakan fasilitas transportasi yang dimiliki oleh pemerintah.

Dengan demikian, PNS yang berpergian antara Jakarta-Bandung otomatis diwajibkan menggunakan transportasi itu. Dia mencontohkan ketika dirinya mendapatkan beasiswa dari negara ke Amerika Serikat. Dia mengatakan saat itu dirinya diwajibkan menggunakan maskapai Garuda Indonesia.

Dia mengatakan kendati lebih mahal dan hanya ada perjalanan sampai Tokyo, Jepang, dirinya tetap wajib menggunakan maskapai pelat merah itu. Faisal menuturkan mekanisme seperti inilah yang tidak akan terjadi pada kereta cepat Jakarta-Bandung, apabila pemerintah memindahkan ibu kota ke IKN.

"Pokoknya jadi mahal yang namanya wajib-wajib itu dan enggak fleksibel," ujar Faisal.

Faisal mengatakan kondisi tersebut bisa semakin parah karena pemerintah Jawa Barat berencana memindahkan ibu kota dari Bandung ke tempat lain.

"Ibu kota negara pindah, ibu kota Jawa Barat pindah, habis enggak tuh kereta cepat," katanya.

Dengan adanya berbagai kondisi, Pengajar ekonomi di Universitas Indonesia itu memperkirakan akan butuh waktu lama bagi pemerintah untuk bisa balik modal dari investasi KCJB.

Hitung-hitungan paling optimistis yang dilakukan Faisal, proyek ini baru bisa balik modal dalam waktu 48,3 tahun. Itupun dengan asumsi Whoosh beroperasi secara penuh dan jumlah penumpang selalu penuh.

Namun, kata dia, apabila jumlah penumpang tidak mencapai target, maka periode balik modal bisa mencapai lebih dari 100 tahun. Misalnya ketika jumlah penumpang hanya 50%, maka waktu untuk bisa balik modal bisa mencapai 139 tahun.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pramono: Jakarta Masih Berstatus Ibu Kota Indonesia