
BPS Wanti-wanti Produksi Beras di 5 Provinsi Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, luas panen padi nasional menyusut 3.698 hektare (ha) atau 0,44% pada bulan September 2023 dibandingkan September 2022.
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjabarkan hasil tinjauan khusus mengenai luas panen dan produksi padi di dalam negeri selama periode kekeringan di bulan September 2023 menunjukkan, ada 21 provinsi yang mengalami kenaikan luas panen.
"Luas panen mengalami penurunan 3.698 hektare dibandingkan bulan sama tahun lalu. Penurunan terjadi di 13 provinsi," kata Amalia dalam konferensi pers, Senin (16/10/2023).
"5 provinsi dengan penurunan luas panen tertinggi pada September 2023 dibandingkan September 2022 adalah Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, dan Nusa Tenggara Timur (NTT)," paparnya.
Dengan demikian, perubahan produksi padi nasional pada bulan September 2023 anjlok 49.863 ton atau 1,15% dibandingkan bulan September 2022.
"Lima provinsi dengan penurunan produksi tertinggi pada bulan September 2023 dibanding September 2022 adalah Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, dan NTT," kata Amalia.
Tak hanya itu, BPS memprediksi luas panen padi nasional bulan Oktober 2023 bisa susut 117.894 ha atau 14,93% pada bulan Oktober ini, dibandingkan Oktober 2022.
Dalam paparannya disebutkan, 4 provinsi yang mengalami penurunan luas panen tertinggi di bulan September 2023 adalah:
- Sulawesi Selatan turun jadi 75,44 ribu ha
- Jawa Tengah turun jadi 66,21 ribu ha
- Jaw Timur turun jadi 65,94 ribu ha
- Lampung turun jadi 55,19 ribu ha.
Amalia mengutip data BMKG, keempat provinsi itu memang diprediksi mengalami curah hujan rendah.
Sementara produksi padi nasional di bulan Oktober 2023 ini diprediksi anjlok 13,46% menjadi 556.474 ton.
Produksi beras di Jawa Tengah diprediksi turun jadi 418,60 ribu ton, Sulawesi Selatan turun jadi 410,70 ribu ton, Jawa Timur turun jadi 397,35 ribu ton, dan Lampung turun jadi 290,41 ribu ton.
Wilayah-wilayah tersebut masuk dalam sentra produksi padi nasional.
Sebagai informasi, angka tersebut masih sementara, hasil amatan survei kerangka area (KSA) bulan September 2023.
"Selama periode kekeringan (September_Desember), luas panen dan produksi padi tahun ini diperkirakan mengalami penurunan yang relatif besar dibandingkan periode sama tahun lalu," ujarnya.
"Penurunan terjadi di sebagian besar wilayah sentra produksi. Hal ini mengonfirmasi dampak kekeringan efek fenomena iklim El Nino terhadap luas panen dan produksi padi nasional" pungkas Amalia.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BPS Warning El Nino Bisa Bertahan hingga April 2024!