Data Baru, Produksi Jagung Tahun Ini Anjlok Sampai Lebih 10%
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi, luas panen jagung nasional sampai akhir tahun 2023 susut 10,03% atau susut 0,28 juta hektare (ha). Luas panen jagung nasional tahun 2022 tercatat mencapai 2,76 juta ha, dan tahun ini diprediksi susut jadi 2,49 juta ha.
Estimasi ini adalah angka sementara hasil pengamatan kerangka survei area (KSA) sampai bulan September 2023.
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjabarkan, pada tahun 2022, total luas panen jagung nasional tercatat mencapai 2,76 juta ha. Bertambah 18,74% atau 0,44 juta ton dibandingkan tahun 2021, yang turun 0,42% atau 0,01 juta ha dibandingkan tahun 2020 yang tercatat mencapai 2,34 juta ha.
Untuk produksi jagung pipilan kering kadar air 14% tahun 2023 ini diprediksi anjlok 12,50% dari 16,53 juta ton tahun 2022 menjadi 14,46 juta toj tahun ini. Artinya, ada penurunan produksi diprediksi sampai 2,07 juta ton.
"Hasil KSA jagung memperlihatkan produksi jagung nasional menunjukkan tren peningkatan pada tahun 2021-2022, salah satunya didorong peningkatan luas panen dan produktivitas," katanya dalam konferensi pers, Senin (16/10/2023).
"Namun tahun 2023 ini produksi jagung pipilan kering kadar air 14% diperkirakan mencapai 14,46 juta ton atau mengalami penurunan sebesar 2,07 juta ton atau 12,50% dibandingkan tahun 2022," kata Amalia.
Sebelumnya, Plt. Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi meminta BPS merilis KSA jagung. Untuk memastikan posisi produksi jagung tahun ini.
"Hari ini saya minta tolong (ke BPS) untuk merilis apapun hasilnya dari KSA jagung, sehingga surplus yang 5 juta ton lebih itu bisa terkoreksi dan kita memakai single data dari BPS," tutur Arief saat peluncuran Gerakan Pangan Murah bertepatan Hari Pangan Sedunia hari ini, Senin (16/10/2023).
Dalam kesempatan itu juga turut hadir Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti.
(dce/dce)