
Jokowi Warning Harga BBM Naik Gegara Perang Hamas-Israel

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo mewanti-wanti potensi naiknya harga minyak mentah dunia yang bakal berimbas pada harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) di dalam negeri. Hal ini menyusul kekhawatiran gangguan pasokan global karena berlanjutnya konflik antara kelompok Hamas Palestina dengan Israel.
Menurut Jokowi, tantangan yang akan dihadapi calon pemimpin selanjutnya akan semakin kompleks ke depan. Pasalnya, belum selesai konflik Rusia-Ukraina yang berdampak pada krisis pangan, kini dunia dihantui kekhawatiran melonjaknya harga energi imbas perang Palestina-Israel.
"Harga pangan itu menjadi naik gara-gara perang di Ukraina. Ini nanti harga energi bisa naik gara-gara perang Palestina dan Israel," kata Jokowi saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) VI Projo pada Sabtu (14/10/2023) di Jakarta.
Jokowi membeberkan kenaikan harga energi global tentunya bakal berdampak pada penyesuaian harga produk BBM dalam negeri, baik itu non subsidi seperti Pertamax dan BBM subsidi seperti Pertalite.
"Saya tidak ingin nakut-nakutin tapi bisa kejadian kalau perang gak selesai pasti harga BBM global pasti akan naik," katanya.
Selain itu, Jokowi juga mengingatkan adanya ancaman baru seperti perubahan iklim yang sudah nyata dan dirasakan semua negara di dunia termasuk Indonesia. Misalnya seperti fenomena El Nino atau kemarau berkepanjangan.
"Kemarin kira-kira baru 3-4 bulan panas begitu menyengat di seluruh dunia sebagian besar kena termasuk kita kena El Nino. Bukan hanya panas saja tapi itu mempengaruhi produksi pangan kita," ujarnya.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Ekonomi Israel Vs Palestina Bak Daud dan Goliath
