Internasional

Joe Biden Ungkap Waktu Gencatan Senjata Israel di Gaza

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
02 March 2024 10:00
Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato saat acara kampanye di Gereja Mother Emanuel AME, lokasi penembakan massal tahun 2015, di Charleston, Carolina Selatan, AS, 8 Januari 2024. (REUTERS/Kevin Lamarque)
Foto: Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato saat acara kampanye di Gereja Mother Emanuel AME, lokasi penembakan massal tahun 2015, di Charleston, Carolina Selatan, AS, 8 Januari 2024. (REUTERS/Kevin Lamarque)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengungkap hari di mana Israel dapat memberhentikan serangannya ke Gaza. Hal ini terjadi saat situasi di wilayah kantong Palestina itu memburuk pasca serangan Tel Aviv ke kerumunan warga yang mengantri bantuan.

Dalam pernyataannya, Jumat (1/3/2024), Biden mengatakan bahwa pihaknya berharap" tercapainya kesepakatan gencatan senjata dalam konflik Israel-Hamas pada bulan Ramadhan.

Ramadhan diperkirakan akan dimulai pada malam tanggal 10 Maret dan berakhir pada malam tanggal 9 April. Bulan suci ini merupakan salah satu kalender penting bagi umat Islam, yang mencakup lebih dari 90% populasi di Gaza.

"Saya berharap begitu, kami masih bekerja keras untuk mewujudkannya. Kami belum mencapainya," katanya dikutip AFP.

AS Soal serangan Israel ke warga sipil

Biden mengatakan Washington sedang memeriksa "dua versi yang saling bertentangan" mengenai insiden tersebut. Ia merujuk kesaksian warga versus kesaksian Israel.

Pada Kamis pasukan Israel dilaporkan menembaki warga Gaza, kantong Palestina, yang menyerbu truk makanan saat bantuan diberikan, Kamis waktu setempat. Hal ini menyebabkan lebih dari 100 orang tewas.

Menurut AFP, militer Israel (IDF) memberondong warga dengan senjata ketika ribuan orang putus asa dan lapar mengepung konvoi 38 truk bantuan. Ini menyebabkan puluhan terluka, termasuk beberapa orang tertabrak truk.

Dalam update Kementerian Kesehatan Jumat (1/3/2024), setidaknya 112 orang tewas dan 750 luka-luka. Insiden ini menambah jumlah korban tewas warga Palestina akibat serangan Israel, setelah sebelumnya kemarin resmi mencapai 30.000 jiwa.

Sumber di Israel mengakui bahwa tentara telah melepaskan tembakan ke arah kerumunan. Namun mereka mengklaim IDF percaya bahwa hal itu "menimbulkan ancaman". "Militer telah melepaskan beberapa tembakan peringatan untuk mencoba membubarkan massa yang menyergap truk bantuan," muat AFP mengutip juru bicara Israel, Daniel Hagari.

Tak hanya Biden, Juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan telah menghubungi Israel. Lembaga itu mendesak untuk mendapatkan "jawaban atas apa yang terjadi".

"Insiden penembakan itu akan mempersulit upaya untuk menengahi gencatan senjata," kata Biden seraya menyebut kesepakatan apa pun kemungkinan besar tidak akan terjadi pada hari Senin ini, jadwal yang telah diprediksi sebelumnya.

Laporan Gedung Putih menyebut Biden telah menghubungi pemimpin Qatar dan Mesir melalui panggilan telepon terpisah. Ia membahas gencatan senjata dan insiden bantuan yang "tragis dan mengkhawatirkan".

Bantuan Amerika

Biden pada hari Jumat juga mengumumkan rencananya untuk melakukan pengiriman makanan dan pasokan kebutuhan ke Gaza. Ia menyebut pengiriman udara AS akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

"Kita perlu berbuat lebih banyak dan AS akan berbuat lebih banyak," kata Biden kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa "bantuan yang mengalir ke Gaza tidak cukup."

Di Gedung Putih, juru bicara John Kirby menekankan bahwa penyaluran bantuan via udara akan menjadi "upaya berkelanjutan." Ia menambahkan bahwa pelemparan bantuan udara pertama kemungkinan besar akan dikirim dalam bentuk makanan siap saji militer (MRE).

Biden mengatakan kepada wartawan bahwa AS juga sedang mempertimbangkan kemungkinan koridor maritim untuk menyalurkan bantuan dalam jumlah besar ke Gaza.

Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB menyebutkan setidaknya 576.000 orang di Jalur Gaza mengalami kelaparan. Ini berarti seperempat dari populasi wilayah kantong tersebut terdampak dengan kurangnya pasokan makanan di daerah Palestina itu.



(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Presiden AS: Ibu Kota RI Harus Pindah dari Jawa!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular