Wow! Potensi Migas Non Konvensional RI Capai 80 Juta Barel

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
13 October 2023 17:20
Operasional Rig wilayah kerja Rokan yang dioperasikan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) di Duri, Riau. (Dok: Pratama Guitarra)
Foto: Operasional Rig wilayah kerja Rokan yang dioperasikan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) di Duri, Riau. (Dok: Pratama Guitarra)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus berupaya menggenjot pencarian cadangan Migas Non Konvensional (MNK) di Indonesia. Salah satunya seperti yang ada di Blok Rokan.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa Indonesia mempunyai potensi MNK yang cukup besar. Misalnya seperti yang ada di Blok Rokan melalui pengeboran perdana sumur MNK Gulamo di Blok Rokan yang kemudian dilanjutkan pada sumur Kelok.

Menurut Arifin dua sumur MNK di wilayah kerja ini digadang-gadang memiliki potensi minyak hingga 80 juta barel. Sementara estimasi potensi oil inplace diproyeksikan hingga mencapai 1,28 miliar barel.

"Kalau lihat dari potensi diharapkan dua sumur ini bisa memberikan potensi yang cukup membantu lah diperkirakan kira kira sekitar 80 juta barel kan masih banyak tuh potensi ya tapi tergantung daripada analisanya," kata Arifin di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (13/10/2023).

Setelah analisa rampung, maka pemerintah kata dia akan menyiapkan regulasi serta insentif untuk proyek MNK. Mengingat pengembangan sumur MNK lebih rumit dibandingkan sumur migas konvensional. "Ya nanti sama lah seperti PSC sama GS. Nanti kita mau bahas ini apa namanya dengan pihak terkait," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mengukir sejarah baru di sektor hulu migas Indonesia. Hal itu menyusul tajak atau pengeboran sumur perdana yang dilakukan perusahaan dalam memburu harta karun bukan migas biasa atau Migas Non Konvensional (MNK) di Blok Rokan.

Adapun tajak perdana sumur MNK tersebut dilakukan pada Kamis (27/7/2023) berlokasi di Lapangan Gulamo, Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir, Riau dan diresmikan langsung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.

Dalam sambutannya, Arifin membeberkan bahwa aksi yang dilakukan PHR menjadi tonggak sejarah baru bagi Indonesia dalam penggalian harta karun bukan migas biasa. Apalagi pasokan migas dalam negeri saat ini masih banyak bergantung pada impor dan belum dapat memenuhi total kebutuhan energi nasional.

Oleh sebab itu, perlu upaya ekstra untuk dapat mengurangi ketergantungan impor dengan menambah cadangan hidrokarbon. Salah satunya melalui kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas non konvensional.

"Hari ini kita menyaksikan dimulainya tajak pertama sumur MNK yang ada di lokasi Gulamo. Ini adalah momen pertama yang ada di Indonesia untuk bisa memanfaatkan potensi yang masih ada, kita masih memiliki potensi yang cukup besar yg memang harus kita eksploitasi agar kita bisa menjamin keamanan keberadaan energi untuk masyarakat banyak, " kata Arifin, dalam sambutannya, Kamis (27/7/2023).

Senada, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan bahwa tajak perdana sumur MNK menandai sejarah baru dalam industri hulu migas nasional. Mengingat, potensi sumber daya MNK yang selama ini belum digarap mulai dikelola untuk mendukung penambahan cadangan migas nasional.

"Ke depan, kami berharap Pertamina dan investor hulu migas lainnya, dapat lebih agresif melakukan studi mengenai MNK karena potensinya masih besar, kami akan memberikan dukungan penuh bagi investasi di sektor MNK sehingga dapat mendukung peningkatan produksi migas nasional," ujar Dwi.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wow! Pertamina Temukan Dapur Minyak di Sumur Tertua RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular