Demi Keberlanjutan, Industri Bisa Tempuh 5 Strategi Ini

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
13 October 2023 09:23
Ilustrasi Green Industry
Foto: Ilustrasi Green Industry

Jakarta, CNBC Indonesia - Dunia sedang menghadapi titik balik penting dalam upaya mencapai masa depan yang berkelanjutan dan sadar akan lingkungan. Kebutuhan mendesak untuk mengurangi perubahan iklim dan emisi gas rumah kaca telah memicu peralihan global menuju sumber energi terbarukan.

Pemerintah pun terus mendorong pembangunan yang berkelanjutan sebagai upaya dalam mengatasi permasalahan iklim global. Salah satu hal yang dilakukan pemerintah adalah dengan menerbitkan Peraturan Presiden No.112 tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Listrik.

Peraturan Presiden yang ditetapkan tahun lalu itu melarang pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) baru dan mempercepat pengakhiran masa operasional PLTU yang masih beroperasi saat ini.

Selain itu, pemerintah juga telah menetapkan 34 Standar Industri Hijau buat industri dengan menunjuk 14 Lembaga Sertifikasi Industri Hijau (LSIH), di mana 12 di antaranya merupakan balai di bawah BSKJI, termasuk Balai Besar Standarisasi Pelayanan Jasa Industri Kimia, Farmasi dan Kemasan (BBSPJIKFK) Kemenperin.

Schneider Electric sebagai pemimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan otomasi, menyoroti pentingnya penerapan aspek keberlanjutan atau Sustainability. Sebagai Impact Company, upaya ini dinilai penting untuk diterapkan secara bersamaan oleh seluruh industri manufaktur, untuk keberlanjutan lingkungan, ekonomi dan sosial.

Penelitian terbaru dari Schneider Electric dan Omdia menemukan dalam upaya memenuhi aspek keberlanjutan lingkungan, 57% industri telah menerapkan target netral karbon untuk mengimbangi emisi gas rumah kaca (GRK) mereka.

Sayangnya, 48% pelaku industri masih belum menerapkan inisiatif keberlanjutan apapun untuk mencapai target tersebut.

"Banyak dari mereka yang kesulitan menentukan tindakan apa yang harus diambil untuk mencapai target mereka, dan hampir setengahnya (48%) belum menerapkan inisiatif keberlanjutan apa pun," ujar Senior Vice President Digital Factory Schneider Ali Haj Fraj dalam penelitiannya, dikutip (20/9/2023).

Ali pun mengatakan bahwa riset tersebut memiliki 5 rekomendasi untuk sektor industri agar dapat mencapai target komitmen keberlanjutan tersebut.

1. Berkomitmen Terhadap Keberlanjutan

Untuk mencapai target keberlanjutan, industri tidak boleh hanya melakukan keberlanjutan hanya untuk keuntungan semata. Tetapi, perusahaan industri harus memikirkan keuntungan atas nilai (return-on-value) namun juga tetap terus berkomitmen terhadap proyek-proyek keberlanjutan yang manfaatnya akan terus berkembang seiring berjalannya waktu dan melampaui keuntungan finansial langsung.

Target ini harus diintegrasikan ke seluruh fungsi bisnis dan dimiliki oleh semua tingkatan bisnis untuk mendorong komitmen seluruh organisasi.

2. Dukungan Teknologi

Teknologi merupakan salah satu faktor inti menuju keberlanjutan, baik dari tingkat paling dasar, mulai dari penggantian mesin atau alat yang sudah tidak efisien, hingga penerapan Industrial Internet of Things (IIoT), teknologi sensor, kecerdasan buatan (AI), analitik, dan digital twins.

Perusahaan dapat menggabungkan teknologi sensor tambahan dengan konektivitas dan alat visualisasi data. Dengan menggunakan data ini, mereka dapat memanfaatkan AI dan analitik untuk mengoptimalkan penggunaan energi.

Untuk produk dan proses, teknologi digital twins dapat dimasukkan ke dalam desain untuk mengurangi penggunaan material, sementara simulasi proses memungkinkan kinerja optimal dan meminimalkan konsumsi energi, limbah, dan emisi.

3. Memiliki Pendekatan Berbasis Data

Dalam riset tersebut juga disebutkan, seperlima atau 21% industri mengidentifikasi, kurangnya akses terhadap data yang tepat menjadi hambatan utama mencapai aspek keberlanjutan. Kurangnya data membuat perusahaan sulit untuk menemukan dan mengukur area yang perlu diperbaiki.

Untuk itu, melacak metrik kinerja menggunakan data seperti penggunaan energi, konsumsi bahan, dan limbah di seluruh proses produksi dapat mendukung dan menyederhanakan analisis jejak karbon dari masing-masing aset, proses, dan fasilitas.

Selain itu, integrasi data juga dapat meningkatkan interaksi antar departemen untuk memberikan gambaran penting tentang kumpulan data, membantu memberikan informasi dalam pengambilan keputusan, dan memahami cara memprioritaskan proyek keberlanjutan.

4. Kemitraan yang Tepat

Perusahaan manufaktur perlu menjaga mitra ekosistemnya agar mematuhi standar keberlanjutan yang telah mereka tetapkan. Pasalnya, perubahan nyata hanya dapat terjadi ketika seluruh rantai nilai bertindak bersama dalam inisiatif keberlanjutan yang baru.

Jejak rantai pasokan suatu bisnis, termasuk pembelian barang di hulu dan penggunaan di hilir oleh pelanggan, perlu dipertimbangkan sebagai bagian dari visibilitas aspek keberlanjutan.

5. Komunikasikan Visi Demi Dukungan Berbagai Pihak

Inisiatif keberlanjutan sangat bergantung pada dukungan seluruh pemangku kepentingan. Jika dunia usaha mengkomunikasikan visinya, baik secara internal maupun eksternal, serta memberikan peta jalan tujuan dan aktivitas yang jelas, hal ini akan menghasilkan dukungan dari tenaga kerja dan mitra yang diperlukan agar berhasil mencapai tujuan berkelanjutan.

Dengan adanya nilai proyek keberlanjutan yang didukung berbagai pihak, maka hal ini akan berimbas positif untuk perusahaan terhadap kredibilitas brand, dan juga dapat meningkatkan semangat kerja karyawan.

"Dengan mengikuti lima rekomendasi ini, industri dan manufaktur dapat menetapkan dan mencapai target keberlanjutan, berkembang, dan memberi manfaat bagi bumi dan keuntungan mereka," pungkas Ali.

Sudah saatnya para industri nasional memenuhi prinsip berkelanjutan demi menciptakan ekonomi yang 'green' dan juga sejahtera sebagai peluang untuk meningkatkan pertumbuhan dan daya saing sektor manufaktur.

Hal-hal yang telah disebutkan di atas sejatinya dapat membantu industri berusaha memenuhi persyaratan keberlanjutan di masa mendatang.

Untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana industri manufaktur bisa optimal memanfaatkan konsep industri hijau, dengan prinsip menggunakan sumber daya yang efisien, ramah lingkungan dan berkelanjutan, Anda bisa cek informasi lengkapnya di situs Schneider Electric.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Teknologi Canggih Ini Dukung Pengelolaan Air yang Sustainable

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular