Internasional

Negara Arab Ini Gandeng AS Bahas Evakuasi Warga Gaza

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Kamis, 12/10/2023 11:05 WIB
Foto: REUTERS/STRINGER

Jakarta, CNBC Indonesia - Serangan kelompok militan Palestina Hamas terhadap Israel pada Sabtu lalu membuat Tel Aviv marah besar. Negeri Yahudi itu langsung melancarkan rentetan serangan balasan serta memutus koridor logistik ke wilayah enklave Palestina itu.

Dalam situasi ini, Mesir, yang merupakan tetangga Israel dan Gaza, turun tangan. Kairo mengatakan telah mendiskusikan rencana dengan Amerika Serikat (AS) dan negara lain untuk memberikan bantuan kemanusiaan melalui perbatasannya dengan Jalur Gaza.

Bersama AS, Qatar dan Turki, Mesir telah membahas gagasan pengiriman bantuan kemanusiaan ini melalui penyeberangan Rafah antara Gaza dan Semenanjung Sinai. Ini akan dilakukan di bawah gencatan senjata yang terbatas secara geografis.


"Mesir sangat ingin membuka penyeberangan Rafah untuk memberikan bantuan kemanusiaan, makanan dan obat-obatan, namun ketidakstabilan dan perluasan konflik menyebabkan lebih banyak kesulitan dan lebih banyak pengungsi ke wilayah yang aman, termasuk Eropa," kata Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry, Rabu (11/10/2023), dikutip Reuters.

Gaza, wilayah pesisir kecil yang terjepit di antara Israel di utara dan timur serta Mesir di barat daya, adalah rumah bagi sekitar 2,3 juta orang yang hidup di bawah blokade sejak kelompok Islam Hamas mengambil alih kekuasaan di sana pada tahun 2007.

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan AS sebenarnya telah mengadakan konsultasi dengan Israel dan Mesir mengenai gagasan jalur aman bagi warga sipil dari Gaza, yang dilanda serangan besar-besaran Israel sebagai tanggapan atas serangan mematikan pejuang Hamas ke Israel.

Namun salah satu sumber keamanan Mesir, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan Mesir menolak gagasan koridor aman bagi warga sipil untuk melindungi "hak warga Palestina untuk mempertahankan perjuangan dan tanah mereka".

"Konsultasi tersebut sedang berlangsung, kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

Mesir telah lama membatasi aliran warga Gaza ke wilayahnya, bahkan selama konflik paling sengit sekalipun. Kairo, yang sering menjadi mediator antara Israel dan Palestina, selalu menegaskan kedua belah pihak menyelesaikan konflik di dalam perbatasan mereka, dan mengatakan bahwa ini adalah satu-satunya cara Palestina dapat mengamankan hak mereka atas kenegaraan.

Saat ini, Mesir telah membuat pernyataan berulang kali minggu ini yang memperingatkan kemungkinan bahwa serangan Israel di Gaza dapat menyebabkan perpindahan penduduk dari daerah kantong tersebut ke wilayah Mesir.

"Mesir telah mengintensifkan upayanya untuk mengendalikan situasi di Gaza," kata Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi kepada Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani dalam pertemuan di Kairo.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Operasi Darat & Udara Israel Tewaskan 30 Orang di Gaza