
Anggaran Pendidikan 2024 Tembus Rp660,8 T, Buat Apa Saja?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar Rp660,8 triliun atau 20 persen pada APBN 2024. Ini merupakan bagian dari langkah mewujudkan sumber daya manusia yang unggul, inovatif, berintegritas, dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045.
"Peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia ditekankan pada: peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan, pemerataan kualitas pendidikan melalui peningkatan distribusi guru dan sarana prasarana pendidikan, dan peningkatan kualitas PAUD," kata Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Isa Rachmatarwata, Rabu (11/10/2023)
Anggaran pendidikan naik dari tahun ini yang sebesar 612,2 triliun. Anggaran itu terbagi atas alokasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp237,3 triliun, Transfer ke Daerah Rp346,6 triliun, dan pembiayaan investasi Rp77,0 triliun.
Pemerintah juga mendorong peningkatan akses pendidikan di semua jenjang pendidikan, peningkatan kualitas sarana prasarana penunjang kegiatan pendidikan, terutama di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan; serta penguatan konektivitas pendidikan vokasi dengan pasar kerja.
"Melalui Anggaran tersebut, Pemerintah juga berkomitmen untuk perluasan program beasiswa, pemajuan kebudayaan, penguatan perguruan tinggi kelas dunia, dan pengembangan riset dan inovasi," ujarnya.
Pemerintah turut menaikkan anggaran beasiswa dan bantuan sosial (bansos) untuk pendidikan menjadi Rp35,94 triliun pada 2024 dari Rp28,9 triliun pada 2023. Kenaikan tersebut lebih dari lima kali lipat dari anggaran beasiswa 2013 atau sepuluh tahun yang lalu.
Menurut Isa, kenaikan anggaran tersebut untuk memberikan jaminan pendidikan kepada masyarakat dari tingkat dasar hingga pendidikan tinggi, sehingga dapat memperluas akses pendidikan.
Hal itu seiring dengan prinsip pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni no one left behind atau tidak ada satupun warganya yang tertinggal dalam memperoleh hak pendidikan.
"Beasiswa dan bansos pendidikan diwujudkan melalui berbagai upaya dan bantuan kepada sekolah dan peserta didik, seperti Program Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) untuk sekolah. Sementara bagi peserta didik, beasiswa disalurkan melalui Program Indonesia Pintar (PIP), Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) dan Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik)," jelasnya.
Konsepsi Ini termasuk bagi peserta didik di wilayah 3T, disabilitas, dan pekerja migran. Oleh karenanya, perguruan tinggi dan akses pendidikan lainnya memiliki peran penting sekaligus tanggung jawab dalam mewujudkannya tujuan yang telah ditargetkan oleh pemerintah.
Isa menambahkan perguruan tinggi butuh kolaborasi dengan sesama baik dalam dan luar negeri serta dengan industri sehingga bisa menjadi pusat pengembangan pengetahuan, teknologi, dan inovasi.
"Untuk itu, mari kita bersama-sama berjanji bahwa peringkat bukanlah tujuan utama. Tujuan utama kita adalah bagaimana peringkat dapat menghadirkan manfaat bagi pertumbuhan ekonomi nasional dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," ungkapnya.
Di sisi lain tantangan bagi dunia pendidikan dan dunia kerja atau industri sering terjadi perbedaan jalur sehingga perlu dijembatani antara kampus, dunia kerja, dan industri yang melaju sangat cepat di revolusi industri 4.0 melalui semangat Kampus Merdeka yang memberikan ruang yang luas bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri dan potensi.
Dalam 10 tahun ke depan (prediksi McKinsey) lapangan pekerjaan akan hilang dan tergantikan otomatis dengan teknologi. Selain itu, munculnya peluang lapangan pekerjaan baru dengan memanfaatkan teknologi yang terus berkembang. Hal ini menjadi tantangan baru bagi perguruan tinggi untuk menyiapkan kompetensi yang sesuai dengan lapangan pekerjaan baru, sehingga menciptakan lulusan sarjana yang lebih adaptif dan fleksibel, sesuai dengan semangat Kampus Merdeka.
"Berbagai program yang telah dipersiapkan secara matang baik sasaran maupun pendanaannya, agar dapat dilaksanakan sebaik-baiknya dengan memperhatikan efisiensi dan efektivitas serta menjaga akuntabilitas dalam pelaksanaannya, sehingga target yang direncanakan dapat tercapai," tutup Isa.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani Cairkan Bansos Beras 10 Kg, Buat Siapa Saja?