Potensi Investasi Besar, UOB Incar 3 Sektor Digital Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Managing Director & Head, Telecom, Media & Technology, Sector Solutions Group UOB, Terence Koh mengaku bahwa peluang investasi di sektor digital sangat besar.
Pasalnya ia melihat cakupan dalam sektor digital sangat luas dan banyak dibutuhkan di era teknologi saat ini, khususnya terkait infrastruktur.
"Kita melihat infrastruktur digital, ekosistem digital, ekonomi digital, adalah tiga landasan utama yang dapat didefinisikan untuk didukung dengan cara yang lebih fokus. Namun sebenarnya itu adalah wilayah yang sangat luas dan beragam," jelas Terence dalam UOB Gateway to ASEAN Conference 2023, Rabu, (11/10/2023).
UOB pun saat ini juga konsen mendorong infrastruktur digital. Karena jika berbicara ekonomi digital, Ia melihat hal itu tidak lepas dari masalah konektivitas data.
"Jadi kita berbicara tentang mendukung pemain komputasi mandiri, hyper-scaler, yang membutuhkan pengelolaan data tersebut, karena konektivitas yang diperlukan dari keseluruhan ekosistem data ini," terangnya.
Selain itu UOB juga melihat bahwa kebutuhan akan data center sangat besar. Adapun cara mengidentifikasi kebutuhan pusat data adalah dengan menentukan wilayah cloud di negara tertentu, dan di dalam wilayah cloud itu sendiri, untuk mengidentifikasi zona ketersediaannya.
Hal ini untuk memastikan adanya latensi yang baik, keandalan yang baik, dan hal tersebut mengarahkan kita pada jenis layanan apa yang ditawarkan.
"Jadi ketika kita melihat infrastruktur digital, di sinilah bank dan masyarakat mendapatkan dukungan yang jauh lebih besar, karena mereka adalah penyedia modal. Kita juga akan bisa memberdayakan mereka untuk membangun infrastruktur semacam itu dalam bentuk desain yang akan mendukung perekonomian. Jadi sejak awal, infrastruktur adalah hal yang kami pertimbangkan untuk membangun dan mendukung perekonomian," pungkasnya.
Selain itu lanjutnya, kebutuhan akan platform cloud juga potensial untuk digarap. Platform cloud, ujar Terence biasanya didefinisikan sebagai model bisnis hyperscaler.
Perusahaan besar seperti Google, Microsoft, Amazon, bahkan sudah mendefinisikan Indonesia sebagai negara yang mereka tetapkan visinya untuk dibangun.
"Mereka telah melakukan itu bertahun-tahun yang lalu, sungguh. Dan bukan hanya itu. Kami juga melihat pemain Tiongkok, Huawei Cloud, Benchmark Cloud, Alibaba Cloud, mereka semua datang ke sini. Terutama karena Indonesia sendiri merupakan pasar yang sangat besar dan sangat besar," Terang Terence.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article UOB Optimis Iklim Investasi Indonesia Semakin Kuat
