
Kuota Solar Subsidi Diusulkan Naik Jadi 19 Juta KL di 2024

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengusulkan kuota Solar subsidi ditambah menjadi 19 juta kilo liter (kl) pada 2024 mendatang.
Angka ini melonjak 2 juta kl dibandingkan kuota yang ditetapkan pada 2023 yakni sebesar 17 juta kl.
Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan, BPH Migas telah menyiapkan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) Solar subsidi untuk tahun depan. Namun ketentuannya saat ini masih berproses dan terus menerus dibahas bersama dengan DPR RI.
"Masih kita bahas terus menerus dengan DPR. Jadi kita untuk di 2024 itu tentu ada kenaikan ya, kemarin itu terakhir untuk Solar itu 19 juta kl," kata dia dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, dikutip Rabu (11/10/2023).
Sementara itu, untuk kuota BBM jenis Pertalite sendiri pihaknya belum menetapkan besarannya. Pasalnya, regulator di bidang hilir ini masih akan memantau tingkat konsumsi Pertalite di masyarakat hingga akhir tahun.
"Kalau untuk Pertalite belum kita tetapkan karena kita masih akan melihat sampai mendekati akhir tahun kuotanya yang terserap di 2023, nanti baru kita tetapkan di 2024," tambahnya.
Seperti diketahui, Erika memproyeksikan kuota BBM Solar bersubsidi akan habis sebelum akhir tahun 2023. Adapun tingkat konsumsi solar subsidi hingga 5 Oktober 2023 telah mencapai 78% dari kuota yang ditetapkan sebesar 17 juta kl.
Sementara, untuk BBM jenis Pertalite telah mencapai 70% dari kuota yang ditetapkan di 2023 sebesar 32,56 juta kl.
"Jadi kalau untuk Pertalite kami prediksi masih akan mencukupi sampai akhir tahun, tetapi untuk Solar memang butuh penambahan," kata Erika.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BPH Migas Usulkan Tambahan Kuota Solar Subsidi 1 Juta KL