Kabar Baik! Rupiah Bakal ke Bawah Rp 15.000/US$

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah penguatan dolar Amerika Serikat (AS) yang menghantam banyak mata uang dunia, secercah harapan muncul bagi mata uang Garuda. Rupiah diyakini akan kembali menguat di bawah Rp 15.000 per dolar AS.
Hal ini disampaikan oleh Senior Ekonom UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja dalam UOB Gateway to ASEAN Conference 2023, Rabu (11/10/2023).
Enrico mengungkapkan pelemahan rupiah saat ini adalah refleksi dari pergerakan dolar. Seperti diketahui, dalam perdagangan pagi ini, Rabu (11/10/2023), rupiah sempat terjerembab ke level Rp 15.730 per dolar AS. Tren pelemahan rupiah ini dipengaruhi oleh penguatan dolar AS seiring dengan potensi kenaikan suku bunga di AS pada akhir 2023.
"Keseimbangan dan posisi keseimbangan eksternal Indonesia tetap kuat, net FDI dan surplus transaksi berjalan, menciptakan lingkungan yang cukup stabil bagi rupiah dan untuk tahun depan kami memperkirakan rupiah akan kembali turun ke bawah Rp 15.000," ujar Enrico.
Namun demikian, dia mengingatkan volatilitas rupiah dan kebijakan moneter yang menopangnya menjadi faktor penting. Pasalnya, ini menjadi faktor besar yang mempengaruhi investor.
Salah satu yang bisa memperkuat rupiah ada posisi transaksi berjalan dan arus investasi asing langsung (FDI). Jika keduanya netral atau positif, maka rupiah akan stabil. Kondisi ini pernah dicapai Indonesia pada 2000-2011, ketika masa-masa booming komoditas. Sayangnya, saat itu, Indonesia belum memiliki kebijakan yang cukup untuk menjaga stabilitas FDI ke depannya.
Alhasil, setelah booming berlalu, rupiah terdepresiasi hingga 80% saat itu. Sekarang, Enrico menilai Indonesia telah memiliki kebijakan yang cukup baik dan posisi neraca eksternalnya berada dalam teritori positif. Hal ini, menurutnya, yang akan menopang rupiah.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta masyarakat untuk tetap tenang dengan terus menguatnya US dolar terhadap rupiah. Dia mengatakan penguatan Dollar bukan hanya dialami oleh rupiah, tapi mata uang seluruh dunia.
"Seluruh dunia dolar menguat, jadi bukan cuma Indonesia, jadi kita tenang saja," kata Airlangga dalam acara UOB.
Tren pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berlanjut dan kini posisi mata uang Garuda menjadi yang terlemah sejak 11 bulan terakhir.
Dilansir dari Refinitiv, hari ini, Rabu (11/10/2023) pukul 09.13 WIB rupiah dibuka di angka Rp15.732/US$ atau melemah tipis 0,01% terhadap dolar AS.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Ini Nih Yang Bikin Warga RI Doyan Nabung Dolar
