Rencana Investasi Perusahaan Baterai Inggris di RI Mandek

Emir, CNBC Indonesia
10 October 2023 17:55
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia dalam Konferensi Pers Virtual Implementasi Undang-Undang Cipta Kerja Dalam Kemudahan Berusaha. (Tangkapan Layar Youtube BKPM)
Foto: Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia dalam Konferensi Pers Virtual Implementasi Undang-Undang Cipta Kerja Dalam Kemudahan Berusaha. (Tangkapan Layar Youtube BKPM)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkapkan rencana investasi Britishvolt masih mandek dan belum ada perkembangan yang signifikan.

Startup baterai kendaraan listrik asal Inggris sempat dikabarkan membangun pabrik di Indonesia dan sudah dalam tahap finalisasi. Namun kenyataannya Britishvolt sedang dalam kebangkrutan. Pada Selasa (17/1), Britishvolt telah mengajukan proses bangkrut ke pengadilan setempat.

"Itu Britishvolt kita sampai sekarang belum melakukan tindakan maju, karena kondisi global," kata Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (10/10/2023).

Sebelumnya Britishvolt berencana membangun pabrik baterai kendaraan listrik di Indonesia. Hal ini diungkapkan Bahlil di Istana Kepresidenan, Rabu (11/1/2023) lalu.

Britishvolt dan anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), PT VKTR Teknologi Mobilitas, sepakat bermitra dalam mengembangkan pasokan nikel rendah karbon dari Indonesia untuk pabrik di Northumberland, Inggris.

Keduanya telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk kemitraan ini. Kemitraan ini juga untuk mengembangkan roadmap penelitian dan pengembangan (R&D) untuk teknologi baterai.

Britishvolt dan unit usaha Grup Bakrie tersebut kala itu berencana membuat perusahaan patungan (joint venture/JV) bernama Indovolt BV VKTR.

Namun dalam perjalanannya startup baterai kendaraan listrik asal Inggris mengalami kebangkrutan dan gagal untuk mendapatkan investor pembangunan pabrik baterai 38 gigawatt-jam senilai 3,8 miliar Pound.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wah, Inggris Mau Bangun Ekosistem EV di RI Rp 135 Triliun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular