Kuota Solar Subsidi Tahun Ini Diperkirakan Bakal Jebol
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memproyeksikan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) Solar bersubsidi akan habis sebelum akhir tahun.
Kepala BPH Migas Erika Retnowati membeberkan tingkat konsumsi BBM jenis Solar subsidi hingga 5 Oktober 2023 telah mencapai 78% dari kuota yang ditetapkan yakni sebesar 17 juta kilo liter (kl). Sementara, untuk BBM jenis Pertalite telah mencapai 70% dari kuota yang ditetapkan di 2023 sebesar 32,56 juta kl.
"Jadi kalau untuk Pertalite kami prediksi masih akan mencukupi sampai akhir tahun, tetapi untuk Solar memang butuh penambahan," kata Erika dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Selasa (10/10/2023).
Oleh sebab itu, BPH Migas mengusulkan adanya penambahan kuota untuk BBM jenis Solar subsidi. Hal ini dilakukan untuk menjamin ketersediaan Solar di masyarakat.
"Penambahan tidak banyak sih, penambahannya kurang lebih 1 juta kl dan ini sudah kami usulkan ke Menteri Keuangan untuk bisa dilakukan untuk penambahan kuota solar," kata dia.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan memperkirakan, kuota subsidi BBM, listrik, dan LPG 3 kg pada tahun ini akan kembali habis sebelum akhir tahun. Artinya, bakal ada potensi kuota subsidi jebol kembali seperti saat 2022.
Dirjen Anggaran Isa Rachmatarwata mengatakan, potensi risiko terlampauinya kuota itu masih disebabkan pola konsumsinya yang belum mampu dikendalikan secara optimal sebagaimana tahun lalu. Maka, ia meminta adanya pengendalian konsumsi ke otoritas terkait.
"Mengenai risiko pelampauan kuota untuk subsidi dan kompensasi BBM, LPG, serta listrik, memang kami terus cermati hal tersebut, karena memang ada potensi untuk itu," kata Isa saat konferensi pers APBN, Jumat (11/8/2023).
"Dan kami terus kerja sama dengan badan usaha, Pertamina dan PLN khususnya untuk bisa kendalikan volume dari BBM dan listrik yang disubsidi untuk dikonsumsi," tuturnya.
(wia)