
Plt Mentan Khawatir Gegara Rupiah Ambruk, Ini Efek Ngerinya

Jakarta, CNBC Indonesia - Plt Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi menyebut pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dapat menekan sektor pangan terutama yang masih impor. Salah satu dampak yang bikin ngeri adalah inflasi.
"Hari ini rate-nya Rp 15.600, currency rate. Kalau rate-nya Rp 15.600, Rp 15.700 ke atas terus ya otomatis importasi kita, produk-produk strategis kita yang masih impor ya pasti harganya akan tinggi dan itu akan menyebabkan inflasi," ungkap Arief saat ditemui di Gedung A Kementerian Pertanian (Kementan) Jakarta, Senin (9/10/2023).
Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengatakan, pihaknya telah menghubungi Deputi Gubernur Bank Indonesia untuk menanyakan terkait kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ke depannya.
![]() Petugas melakukan bongkar muat beras impor dari kapal Thai Binh12 asal Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (13/9/2023). Perum Bulog mendatangkan 40 ribu ton beras yang akan dikirim ke gudang kawasan DKI Jakarta dan Banten. (CNBC Indonesia/Tri Susilo) |
"Saya sudah telepon Deputi Gubernur BI, kira-kira sampai dengan akhir tahun akan seperti apa," ujarnya.
Untuk itu, lanjutnya, salah satu solusi yang mungkin dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi tersebut adalah dengan hedging atau mengambil tindakan untuk mengurangi atau menghilangkan resiko pergerakan harga bersama pihak swasta.
"Oleh karena itu, solusi salah satunya mungkin saya dengan private sector, sudah minta supaya hedging dan lain-lain. Kalau kita sudah tahu bahwa The Fed di AS akan naikkan 20-25 basis poin sampai dengan akhir tahun kita sudah tahu antisipasinya. Itu lebih ke bisnis, tapi itu juga sudah sampaikan kepada para importir," jelasnya.
(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Alasan Jokowi Tunjuk Kepala Bapanas Jadi Plt Mentan
