
Inggris Tebar Rp 76 T Demi Hadapi China di Dekat RI, Perang?

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Inggris mengatakan telah menggelontorkan dana hingga 4 miliar pound atau setara Rp 76 triliun kepada perusahaan peralatan militer, BAE. Hal ini terkait misi Inggris di wilayah Indo-Pasifik bersama aliansi AUKUS.
Upaya tersebut, yang juga mencakup Amerika Serikat (AS) dan Australia bertujuan untuk menyediakan kapal selam bertenaga nuklir kepada Canberra mulai awal tahun 2030-an. Ini terjadi saat negara-negara Barat sedang berada dalam rivalitas di Indo-Pasifik.
BAE, yang merupakan produsen senjata multinasional Inggris mengatakan pihaknya mendapat dana sebesar 3,95 miliar pound dari Kemenhan Inggris untuk menutupi pekerjaan pengembangan hingga tahun 2028. Ini akan memungkinkan mereka untuk memulai pekerjaan desain rinci pada kapal selam.
"Investasi bernilai miliaran pound dalam program kapal selam AUKUS akan membantu memberikan kemampuan kapal selam pemburu-pembunuh jangka panjang yang dibutuhkan Inggris," kata Menteri Pertahanan Grant Shapps seperti dikutip Al Mayadeen, Jumat (6/10/2023).
BAE Systems mengungkapkan bahwa pembuatan kapal selam akan dimulai menjelang akhir dekade ini, karena mereka memperkirakan kapal SSN-AUKUS pertama akan dikirimkan pada akhir tahun 2030an.
AUKUS didirikan pada 2021 lalu oleh Inggris, AS, dan Australia. Aliansi itu didirikan saat ketiga negara bersitegang dengan China, yang telah dalam penjajakan kerjasama dengan beberapa negara di Kepulauan Pasifik.
Keberadaannya yang berada dekat dengan Indonesia telah membuat sebagian analis khawatir. Apalagi, aliansi itu mengizinkan Australia untuk membuat kapal selam bertenaga nuklir.
Pengamat pertahanan Connie Rahakundini Bakrie menyebut bisa saja, AUKUS 'membelah RI'. Maksudnya, meminta akses ke Timur Barat Indonesia dalam hal ini Laut Jawa untuk dilewati armada tempurnya.
"Contoh, AUKUS pasti akan meminta untuk lewat jalur Timur Barat yang selama ini tertutup. Laut Jawa dibuka supaya mereka lewat situ ... Itu akan jadi ancaman tersendiri buat Indonesia. Seakan-akan mereka masuk 'membelah' rumah," paparnya pada saat aliansi itu berdiri.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AS & Inggris Serang Houthi Yaman, Begini Reaksi Dunia
