
Ekonomi Global Lesu, RI Masih Bisa Ekspor Perikanan Rp 7,2 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melaporkan, ekspor komoditas perikanan Indonesia bulan Agustus 2023 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode yang sama di Tahun 2022.
Direktur Pemasaran PDSPKP KKP, Erwin Dwiyana menyampaikan, ekspor komoditas perikanan sampai dengan bulan Agustus 2023 baru mencapai US$ 475 juta atau sekitar Rp 7,2 triliun (kurs Rp 15.300). Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya angka tersebut mengalami kenaikan, tetapi jika dibandingkan secara tahun ke tahun (yoy) angka tersebut mengalami penurunan.
"Jadi ekspor saat ini untuk sampai bulan Agustus US$ 475 juta dan kalau dibandingkan bulan sebelumnya naik, tetapi kalau dibandingkan dengan Agustus tahun sebelumnya itu mengalami penurunan," ungkap Erwin saat ditemui di Kantor KKP, Kamis (5/10/2023).
Adapun penyebab penurunannya, kata Erwin, karena saat ini di beberapa negara tengah terjadi penurunan permintaan, utamanya di Amerika Serikat (AS).
"Walaupun China naik, Amerika turun, karena pasar utama udang kita kan di Amerika. Kemudian tuna juga di beberapa negara turun. Nah kemudian rumput laut juga demikian," kata dia.
![]() Seorang pekerja/buruh membawa ikan yang diturunkan dari kapal di Muara Angke, Jakarta, Jumat, (28/7). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) |
"Kondisi ini kan sebenarnya kondisi global yang sampai saat ini masih terjadi. Amerika itu kan sempat inflasi, sekarang juga belum kembali, jadi karena inflasi ini demandnya turun. Karena turun, ini semua jadi ikut turun. Dan pasti demand turun untuk ikan ataupun udang pun mencari harga yang murah. Nah kompetisi atau persaingan kita berat untuk harga," tambahnya.
Sementara pasar lainnya, kata Erwin, juga terjadi kondisi serupa dengan AS. Saat ini hambatan ekspor ke Uni Eropa terkait dengan EU number, karena Indonesia masih belum dapat mengajukan tambahan eksportir yang teregistrasi.
"Itu kita masih belum dapat diizinkan untuk menambah," tutur dia.
"Di china kita juga masih proses untuk registrasi di-acc yang secara online, yang baru, dan itu masih terus berproses, dan china juga punya kebijakan untuk mengharmoniskan kode HS," imbuhnya.
Jadi memang, kata dia, yang menyebabkan ekspor komoditas perikanan menurun di tahun ini karena dari hambatan perekonomian global itu sendiri.
"Di negara buyers, kemudian juga kaitan dengan banyak hambatan ekspor yang masih belum kita selesaikan, disananya masih dalam proses," kata Erwin.
(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Diam-Diam RI Sudah Ekspor Perikanan Rp 64,3 T di 2023