Curhat Warga Rempang ke Bahlil: Kami Tak Tolak Investasi!
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia sempat berkunjung ke Pulau Rempang, Kepulauan Riau pasca kekisruhan yang terjadi sebelumnya. Bahli mendengar curahan hati warga yang sejatinya tidak menolak investasi.
Hal ini disampaikan Bahlil dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (2/10/2023)
"Saya tiba malam karena kami tiba siang di Batam kami rapat setelah itu saya menunjuk Rempang, konon cerita katanya agak ngeri-ngeri sedap tapi saya datang tidak membawa siapapun, saya pakai Avanza dan saya datang sebagai cara-cara kita waktu kita di kampung dulu," ungkapnya.
Bahlil bertemu dengan beberapa tokoh dari Pulau Rempang. Saat berbincang, Bahlil menyadari bahwa warga di pulau tersebut ternyata banyak yang berdarah Sulawesi.
"Saya minta ceritakan. Lanjut jam 7 sampai jam 11 malam apa permintaan yang pertama mereka tidak menolak investasi mereka mengatakan kiamat 5 kali Rempang ini gak jalan kalo gak ada investasi," ujar Bahlil mengulang cerita.
"Kedua tapi juga hargai kami masyarakat melayu karena kami sudah turun temurun. Ketiga mereka gak pingin untuk relokasi ke Galang mereka maunya waktu itu adalah kalau bisa di kampung yang di Rempang karena kami bukan orang Galang," lanjutnya.
Keempat, kata Bahlil permintaannya adalah keterlibatan warga sebagai pekerja dalam pembangunan Rempang Eco City. Kelima yaitu tidak boleh kehilangan mata pencaharian dan keenam kuburan leluhur tidak boleh diganggu gugat.
"Karena saya ditunjuk Presiden saya ambil jalan tengah pertama tidak ke Galang, geser ke kampung Tanjung Banon itu di laut yang sama yang jaraknya tidak lebih dari 1 km. Kalau lewat darat itu kurang lebih 3 km," paparnya.
Di Tanjung Banon akan disediakan rumah dengan luas lahan 500 m2 dan rumah tipe 45 seharga Rp 120 juta dan dana Rp1,2 juta per orang untuk sewa rumah sementara, serta Rp 1,2 juta untuk biaya hidup seperti makan untuk 900 KK.
(mij/mij)