
Dibisiki Kabar Ini dari Bos IMF, Jokowi Auto Merinding

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini membagikan kabar terbaru soal kondisi ekonomi global. Sayangnya, kabar yang dibagikan Presiden bukan kabar baik.
Mengutip data terbaru dari situasi global hasil pembicaraan dengan Managing Director dana moneter internasional (International Monetary Fund/IMF) Kristalina Georgieva, Jokowi mengatakan sebanyak 96 negara kini resmi menjadi pasien lembaga internasional tersebut.
"Saya bertanya kepada managing Director IMF terakhir berapa negara yang menjadi pasien IMF. 96 negara, hampir separuh negara di dunia ini jadi pasien IMF artinya tantangan dunia saat ini semakin tidak mudah," ujar Jokowi Pada Pembukaan Mahasabha XIII KMHDI 2023, Palu, dikutip Sabtu (30/9/2023)
Lepas dari pandemi, banyak negara di dunia yang mengalami tekanan ekonomi akibat inflasi tinggi dipicu oleh permintaan yang meningkat seiring dengan mobilitas masyarakat. Sementara itu, pasokan tidak mampu mencukupi kebutuhan tersebut.
Tak hanya inflasi, negara-negara di dunia mengalami kenaikan defisit fiskal dan dibebani oleh utang menggunung.
"Krisis ekonomi, bisa ngatasi pandemi tapi gak bisa ngatasi pandeminya. Krisis pangan, bisa ngatasi pandemi tapi pangan harganya dibanyak negara naik lebih dari 50% ada yang lebih dari 100%," jelasnya.
Hal ini salah satunya dipicu oleh perang Rusia dan Ukraina. Perang keduanya menyebabkan krisis pangan dan energi. Alhasil, banyak negara maju seperti AS dan Uni Eropa yang mengalami inflasi.
Jokowi juga mengingatkan isu perubahan iklim yang patut diwaspadai. Menurutnya, dampaknya sudah terlihat nyata di Indonesia.
"Kemudian yang tidak kalah menakutkannya perubahan iklim climate change, yang sekarang mulai dirasakan hampir semua negara. Yang biasanya dingin jadi panas yang biasa panas jadi lebih panas. Gelombang panas super El Nino sebuah hal yang harus kita sikapi dengan bijak," katanya.
Melihat kondisi ini, Jokowi meminta semua pihak sadar, bahwa situasi sekarang dan ke depan semakin sulit. Maka dari itu semua harus bersiap dan meningkatkan kewaspadaan.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lapor Pak Jokowi, IMF Bawa Kabar Baik Soal RI di Tahun Politik