Di Ujung Era Jokowi, Kilang BBM Terbesar RI Beroperasi
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) sebagai Subholding Refinery & Petrochemical PT Pertamina (Persero) menargetkan, proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan akan segera beroperasi pada tahun depan yakni tahun 2024.
Direktur Utama PT KPI, Taufik Aditiyawarman mengatakan bahwa nantinya saat RDMP Balikpapan beroperasi pada April 2024 mendatang, bisa meningkatkan kapasitas pengolahan minyak mentah di Indonesia hingga 100 ribu barel minyak per hari.
"Mulai beroperasi untuk crude distillation unit di insya Allah di bulan April 2024, itu untuk kemudian ada RFCC (Residual Fluid Catalytic Cracking)-nya di Agustus September 2024, kemudian nanti ada yang gasoline bloknya itu di Januari 2025," jelas Taufik kepada CNBC Indonesia dalam program Sustainable Future, Jumat (29/9/2023).
RDMP Balikpapan bisa menghasilkan produk Bahan Bakar Minyak (BBM) sesuai dengan standar internasional yakni Euro 5. Hal ini juga diklaim sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
"Kita consent terhadap lingkungan, itu bagian dari visi itu menjadi Euro 5, artinya kan kandungan sulfurnya akan menjadi 10 ppm," tambahnya.
Kelak, RDMP Balikpapan juga akan memberikan multiplier effect dengan menyerap sebanyak 20 ribu tenaga kerja. Proyek ini juga turut menambahkan skill bagi para tenaga kerja yang diklaim dalam proyek semacam ini sangat jarang di Indonesia.
"Tentu kegiatan ekonomi yang dihasilkan dengan adanya proyek RDMP Balikpapan saya kira sangat banyak. Dari Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hampir 33%. Dengan 33% dari nilai proyek yang dikalkulasi, berapa untuk Indonesia," tandasnya.
Adapun proyek ini terbagi dua yakni untuk meningkatkan kapasitas dan meningkatkan kualitas BBM plus meningkatkan produk dari petrochemical dan juga LPG.
Seperti diketahui, RDMP Balikpapan menjadi proyek terbesar sepanjang sejarah Pertamina. Saat ini progresnya telah mencapai 82%. RDMP Balikpapan memiliki total 5.203 equipment dengan berat mencapai 110.000 ton.
Equipment terberat ada pada Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) First Regenerator dengan berat 1.099 ton. Sedangkan equipment tertinggi adalah Propane/Proylene dengan tinggi sekitar 110 meter. RDMP Balikpapan akan meningkatkan kapasitas pengolahan kilang Pertamina sebanyak 100 ribu barrel per hari, sehingga sekaligus nantinya akan menurunkan impor BBM.
(pgr/pgr)