Anies Blak-blakan Kritik Sistem Logistik RI, Mau Diganti Ini

Wiji Nur Hayat, CNBC Indonesia
Senin, 25/09/2023 13:22 WIB
Foto: Anies Baswedan (Anggi/detikcom)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bakal Calon Presiden Anies Baswedan mengkritik sistem logistik di Indonesia. Anies bilang bahwa sistem logistik di Indonesia harus segera diubah. Apa yang salah?

Dalam Indonesia Leaders Talk di Universitas Hasanuddin, Makassar, Minggu (24/9/2023), Anies mengungkapkan ongkos logistik di Indonesia cukup mahal. Bahkan apabila mengirim logistik dari Indonesia ke luar negeri.

"Dari Surabaya ngirim ke Tiongkok itu 40 feet kontainer harganya Rp 7,6 juta sampai Rp 10,7 juta. Kalau ngirimnya dari Surabaya ke Makassar Rp 20 juta. Peta Indonesia berubah ketika jarak antar wilayah yang asalnya kilometer diubah jadi ongkos kirim. Bentuk Indonesia langsung berubah, kacau bentuknya," ungkap Anies.


Menurut Anies, sistem logistik di Indonesia lebih mahal karena dihitung per kilometer (km) atau jarak. Harusnya menurut Anies bukan begitu.

"Karena dari Jakarta ke Makassar pendek sekali karena ongkosnya kecil. Tetapi dari Makassar ke Luwu misalnya, dari Makassar ke Pegunungan di Majene misalnya itu ketemu dengan harga yang sangat tinggi. Kalau itu harga sebagai pengganti jarak maka bentuk Indonesia tidak seperti yang kita bayangkan saat ini," tuturnya.

Foto: Anies Baswedan. (YouTube/CNN Indonesia)
Anies Baswedan. (YouTube/CNN Indonesia)

Oleh karena itu, Anies akan mengoreksi sistem logistik yang ada sekarang, menurutnya tidak tepat dipakai. Sehingga membuat ongkos menjadi mahal.

"Kita harus mengembalikan Indonesia itu satu negara harus hadir mengoreksi sistem logistik agar kekuatan usaha bisa berlangsung dengan baik di seluruh wilayah Indonesia. Ini adalah potret hari ini, ini tidak boleh diteruskan kalau kita bicara satu (Indonesia) dan negara harus hadir, negara harus memberikan alokasi anggaran yang cukup agar kegiatan logistik jalan sampai skala ekonominya terpenuhi," ucapnya.

Untuk memperbaiki ini, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan. Misalnya intervensi negara mengalokasikan anggaran besar untuk logistik. Soal anggaran menurut Anies, negara tak boleh berhitung untung rugi karena negara tidak berdagang dengan rakyatnya. Ujungnya nanti yang diharapkanĀ Anies adalah kesetaraan.

"Ketika economies of scale belum muncul maka negaralah yang mengeluarkan biayanya. Negara harus hadir di sini dan negara tidak boleh berhitung untung rugi karena negara tidak berdagang dengan rakyatnya. Negara itu menjalankan konstitusi dan konstitusinya mengatakan kita harus menghadirkan keadilan. Jadi kalau kita bicara alokasi anggaran terkait sistem logistik ini akan membuat perasaan kesetaraan di semua tempat. Logistik sistem kita tidak sederhana tetapi bila tidak dikoreksi ini akan membuat Indonesia kita sulit untuk merasakan satu Indonesia, satu perekonomian, satu kesejahteraan," jelasnya.


(wur/wur)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sengketa Pulau Tujuh, Gubernur Babel Gugat Mendagri