Internasional

Putin Hukum Ukraina Jadi 'Ekonomi Zombie', Apa Maksudnya?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Senin, 25/09/2023 11:40 WIB
Foto: Seorang wanita berjalan melewati bangunan tempat tinggal yang rusak saat dia menggendong seorang anak di Uman, sekitar 215 km selatan Kyiv, pada 28 April 2023, setelah serangan rudal Rusia menargetkan beberapa kota Ukraina dalam semalam. (AFP/SERGEI SUPINSKY)

Jakarta, CNBC Indonesia - Serangan Rusia ke Ukraina telah mengganggu perekonomian Kyiv. Bahkan, menurut Mantan Perdana Menteri (PM) Ukraina, Mykola Azarov, negara itu telah masuk dalam kategori 'ekonomi zombie'.

Menurut Azarov, ini hal ini terjadi karena saat ini Ukraina tak mampu bergantung pada dirinya sendiri untuk hidup. Ia memaparkan satu-satunya yang dapat membuat Ukraina hidup hari ini adalah pendanaan dari Negara Barat.

"Ekonomi Ukraina mulai hancur dengan saat ini menghadapi pertumbuhan PDB yang kecil dan potensi devaluasi dan tekanan terhadap mata uang hryvnia dari IMF," paparnya, dikutip Al Mayadeen, Minggu (24/9/2023).


Azarov pun memberikan contoh kehancuran ekonomi ini di sektor pertahanan. Ia menyebut anggaran bagi militer Ukraina yang berperang melawan Rusia kali ini mengalami defisit hingga US$ 6 miliar (Rp 92 triliun).

"Meski Kyiv telah berjanji, belum ada kompensasi yang diberikan kepada pasukan sukarelawan Polandia yang terbunuh dalam perang."

Lebih lanjut, Azarov mencontohkan kali ini perekonomian Ukraina sama parahnya dengan Afghanistan dan Haiti. Menurutnya, Kyiv butuh hingga 30 tahun untuk mengejar ketertinggalan ekonominya dengan dua tetangga Eropanya, Rumania, dan Polandia.

Memasuki satu setengah tahun peperangan, Ukraina mengalami defisit anggaran untuk tahun 2024 mendatang hingga US$ 40 miliar (Rp 614 triliun). Saat ini para pejabat berwenang masih berupaya untuk mengisi kekosongan anggaran tersebut.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Rusia Terus Gempur Ukraina, Polandia Ikut Kerahkan Jet Tempur