Internasional

Putin Hukum Ukraina Jadi 'Ekonomi Zombie', Apa Maksudnya?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
25 September 2023 11:40
A woman walks past damaged residential buildings as she carries a child in Uman, around 215km southern Kyiv, on April 28, 2023, after Russian missile strikes targeted several Ukrainian cities overnight. - Ukraine and Russia have been fighting since Moscow's February 2022 invasion and Ukraine says it has been preparing for months a counter-offensive aimed at repelling Russian forces from the territory they currently hold in the east and south. (Photo by Sergei SUPINSKY / AFP) / The erroneous mention[s] appearing in the metadata of this photo by Sergei SUPINSKY has been modified in AFP systems in the following manner: [in Uman, around 215km southern Kyiv,] instead of [in Kyiv]. Please immediately remove the erroneous mention[s] from all your online services and delete it (them) from your servers. If you have been authorized by AFP to distribute it (them) to third parties, please ensure that the same actions are carried out by them. Failure to promptly comply with these instructions will entail liability on your part for any continued or post notification usage. Therefore we thank you very much for all your attention and prompt action. We are sorry for the inconvenience this notification may cause and remain at your disposal for any further information you may require.
Foto: Seorang wanita berjalan melewati bangunan tempat tinggal yang rusak saat dia menggendong seorang anak di Uman, sekitar 215 km selatan Kyiv, pada 28 April 2023, setelah serangan rudal Rusia menargetkan beberapa kota Ukraina dalam semalam. (AFP/SERGEI SUPINSKY)

Jakarta, CNBC Indonesia - Serangan Rusia ke Ukraina telah mengganggu perekonomian Kyiv. Bahkan, menurut Mantan Perdana Menteri (PM) Ukraina, Mykola Azarov, negara itu telah masuk dalam kategori 'ekonomi zombie'.

Menurut Azarov, ini hal ini terjadi karena saat ini Ukraina tak mampu bergantung pada dirinya sendiri untuk hidup. Ia memaparkan satu-satunya yang dapat membuat Ukraina hidup hari ini adalah pendanaan dari Negara Barat.

"Ekonomi Ukraina mulai hancur dengan saat ini menghadapi pertumbuhan PDB yang kecil dan potensi devaluasi dan tekanan terhadap mata uang hryvnia dari IMF," paparnya, dikutip Al Mayadeen, Minggu (24/9/2023).

Azarov pun memberikan contoh kehancuran ekonomi ini di sektor pertahanan. Ia menyebut anggaran bagi militer Ukraina yang berperang melawan Rusia kali ini mengalami defisit hingga US$ 6 miliar (Rp 92 triliun).

"Meski Kyiv telah berjanji, belum ada kompensasi yang diberikan kepada pasukan sukarelawan Polandia yang terbunuh dalam perang."

Lebih lanjut, Azarov mencontohkan kali ini perekonomian Ukraina sama parahnya dengan Afghanistan dan Haiti. Menurutnya, Kyiv butuh hingga 30 tahun untuk mengejar ketertinggalan ekonominya dengan dua tetangga Eropanya, Rumania, dan Polandia.

Memasuki satu setengah tahun peperangan, Ukraina mengalami defisit anggaran untuk tahun 2024 mendatang hingga US$ 40 miliar (Rp 614 triliun). Saat ini para pejabat berwenang masih berupaya untuk mengisi kekosongan anggaran tersebut.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Berlanjut! Rusia Kirim Rudal ke Ukraina, Listrik Langsung Padam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular