
BNPB Peringatkan Petaka Ancam 3 Provinsi, Efek Ulah Manusia

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mewanti-wanti potensi terjadinya kebakaran di musim kemarau saat ini. Fokus BNPB saat ini ada pada tiga provinsi dengan potensi kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terbesar, yakni Riau, Jambi, dan Sumatra Selatan.
Padahal, di pekan lalu wilayah Kalimantan yakni Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan yang lebih berpotensi terjadinya karhutla. Berubahnya potensi karhutla dari wilayah Kalimantan ke Sumatra disebabkan fenomena gelombang ekuator yang memengaruhi kondisi cuaca di Kalimantan.
"Pada saat ini tapi kita masih punya dua bulan ke depan yang harus diwaspadai dan seterusnya, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah dibanding 2022 itu mulai mengalami kenaikan," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dikutip Kamis (21/9/2023).
Ia menyebut perlunya kehati-hatian dalam penanganan karhutla ini. Adapun penyebab utama terjadinya bencana ini justru karena ulah manusia.
"Kemarau atau dampak El Nino kita sebut sebagai efek katalis, tapi bukan penyebab. Bukan musim kemaraunya yang sebabkan api tapi katalis, yang sebabkan api pasti masih ada intervensi manusia karena alam ini. Nggak mungkin muncul api kebakaran nggak mungkin pasti manusianya, tapi kondisi kering mempercepat sebaran api," katanya.
Minimnya curah hujan di Pulau Jawa juga perlu diantisipasi. Muhari menyebut wilayah mengalami curah hujan minimal setidaknya sejak pertengahan tahun ini. Akibatnya 75 persen kabupaten/kota di Jawa mengalami kekurangan air bersih dengan tingkatan yang berbeda-beda.
"Ujung tombak dari pengendalian api adalah satgas darat, udara, serta kesigapan dari Satgas karhutla yang ada di provinsi maupun kabupaten atau kota," kata Muhari.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Siap-siap Panas Mendidih, 7 Wilayah Ini Langganan Terbakar