
Ekonomi RI Oke Sri Mulyani Masih Was-was, Ini Pemicunya!

Jakarta, CNBC Indonesia - Data-data perekonomian Indonesia masih dalam kondisi baik hingga kuartal II-2023. Meski demikian, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tetap waspada mengingat situasi global masih penuh ketidakpastian.
Sri Mulyani memaparkan salah satu yang patut diwaspadai adalah dari sisi perdagangan. Hingga Agustus 2023, neraca dagang Indonesia masih surplus US$ 3,12 miliar yang sekaligus membukukan catatan 40 kali beruntun.
Secara akumulasi Januari - Agustus 2023, surplus neraca perdagangan mencapai US$ 24,34 miliar. Dibanding sebelumnya, surplus ini sudah menurun.
![]() APBN KITA EDISI SEPTEMBER 2023. (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI) |
"Angka ini adalah penurunan yang cukup tajam dibanding akumulasi surplus neraca perdagangan Januari - Agustus 2022 yang levelnya di US$ 34,89 miliar atau dalam hal ini turunnya US$ 10,5 miliar," ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (20/9/2023)
"Ini yang harus kita waspadai karena tentu ketahanan dari sisi eksternal akan sangat tentukan stabilitas perekonomian kita dalam jangka pendek dan menengah," paparnya.
Situasi ini tak lepas dari kondisi global yang tidak semakin memburuk. Harga komoditas utama dagang Indonesia, antara lain batu bara, minyak kelapa sawit dan besi sudah tidak setinggi sebelumnya.
![]() APBN KITA EDISI SEPTEMBER 2023. (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI) |
Di sisi lain banyak negara yang alami pelemahan, termasuk mitra dagang utama Indonesia. Hal ini membuat permintaan akan barang Indonesia mulai menurun.
"Komoditas lain masih terus turun atau koreksi dibanding tahun lalu yang memang sangat exceptional," papar Sri Mulyani.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: APBN Surplus Rp31,3 Triliun di Awal Tahun