India Usir Kanada, Keluarkan Travel Warning ke Warga
Jakarta, CNBC Indonesia - India dan Kanada makin panas. Pemerintah Perdana Menteri (PM) Narendra Modi kini mengeluarkan peringatan perjalanan (travel warning) ke Kanada.
Hal tersebut menjadi pembalasan terbaru India, setelah mengusir pejabat senior Kanada Selasa. Sebelumnya Kanada juga mengusir pejabat senior India, Senin.
Kementerian Luar Negeri India mengatakan prihatin atas keselamatan warganya. Kanada disebut meluncurkan "kejahatan rasial dan kekerasan kriminal" yang dibolehkan secara politik.
"Ancaman khususnya menyasar diplomat India dan kelompok masyarakat India yang menentang agenda anti-India," tegas kementerian Modi dikutip AFP, Rabu (19/9/2023).
Semua warga India pun disarankan menghindari bepergian ke wilayah dan tempat-tempat di Kanada "yang berpotensi memicu insiden". Meski begitu, tidak disebutkan kota atau lokasi tertentu yang harus dihindari.
Meningkatnya tensi India dan Kanada terjadi pasca pembunuhan Hardeep Singh Nijjar, 18 Juni lalu. Nijjar, seorang aktivis Sikh merdeka, tewas ditembak mati di luar kuil Sikh di Surrey, pinggiran luar Vancouver.
Nijjar memang dicari pemerintah India karena dugaan terorisme dan konspirasi untuk melakukan pembunuhan. Ia membantah tuduhan tersebut, namun pemerintah Modi menuduh Ottawa menutup mata terhadap aktivitas kelompok nasionalis Sikh radikal yang menganjurkan pembentukan negara Sikh merdeka yang akan dibentuk di India utara atau disebut Khalistan.
"India perlu menangani masalah ini dengan sangat serius," kata PM Kanada Justin Trudeau yang bertemu dengan Modi di sela-sela pertemuan G20 bulan ini di New Delhi.
"Kami tidak ingin memprovokasi atau meningkatkan ketegangan," tegas Trudeau yang kala itu menuntut penyelidikan lebih lanjut di badan intelijen India.
(sef/sef)