
RI Punya Harta Karun Top 2 Dunia, Tapi Minim Dijamah

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia merupakan penyimpan "harta karun" terbesar kedua di dunia, yakni panas bumi. Tercatat, Indonesia memiliki sumber daya panas bumi sebesar 23.965,5 Mega Watt (MW) atau sekitar 24 Giga Watt (GW).
Namun sayangnya, besarnya sumber daya panas bumi yang dimiliki tersebut belum dimanfaatkan secara optimal.
Ketua Asosiasi Panas Bumi Indonesia Prijandaru Effendi menyebut, hingga saat ini kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Indonesia baru sebesar 2.780 Mega Watt (MW). Artinya, baru 11,6% sumber daya panas bumi RI yang baru dimanfaatkan menjadi sumber energi listrik.
Prijandaru menilai, pengembangan panas bumi di Tanah Air terhitung masih berjalan lambat. Pasalnya, Indonesia telah memanfaatkan panas bumi sebagai energi listrik pertama kali sejak 1984.
"Hingga saat ini terpasang sudah 2.780 MW, atau rata-rata pertumbuhan panas bumi terpasang per tahunnya hanya sekitar 40 MW. Pertumbuhan energi panas bumi tersebut jauh dari sumber daya yang kita miliki sekitar 24 ribu MW, dengan saat ini cadangan yang diperkirakan sebesar 14 ribu MW," jelasnya dalam acara The 9th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) di Jakarta, Rabu (20/09/2023).
Dia menjelaskan, lambannya pertumbuhan pembangkit listrik panas bumi di Tanah Air karena terkendala sejumlah faktor, antara lain kesenjangan harga jual listrik panas bumi dengan nilai keekonomiannya, dan juga kerapnya perubahan regulasi, sehingga mengakibatkan ketidakpastian investasi panas bumi.
"lni yang diperlukan harga jual listrik sesuai keekonomian proyek dengan tingkat risiko tinggi dan investasi panjang," ujarnya.
Untuk diketahui, Indonesia merupakan pemilik sumber daya panas bumi terbesar kedua setelah Amerika Serikat. Hingga Desember 2020, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat sumber daya panas bumi Indonesia mencapai sebesar 23.965,5 Mega Watt (MW) atau sekitar 24 Giga Watt (GW).
Amerika Serikat menduduki peringkat pertama untuk sumber daya panas bumi yakni mencapai 30.000 MW. Selanjutnya, Indonesia 23.965,5 MW, Jepang 23.400 MW, Kenya 15.00 MW dan terakhir Islandia 5.800 MW.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, hingga akhir 2022, kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) RI baru mencapai 2.342,6 Mega Watt (MW). Capaian ini juga masih lebih rendah dibandingkan target 2022 yang sebesar 2.344,1 MW.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harta Karun RI Ini Minim Dijamah, Pengusaha Ungkap Alasannya
